Setidaknya, terlepas dari skandal dan masalah sosial yang mengakar, ada penyelidikan yang lebih baru yang akhirnya mengungkapkan misteri ini. CBS News melaporkan tentang investigasi terhadap Colleen MacMillan, seorang remaja berusia 16 tahun yang menghilang pada tahun 1974, dan jenazahnya ditemukan sebulan kemudian. Penyelidik menemukan blus miliknya yang terdapat sampel DNA, dan disimpan untuk dijadikan bukti. Setelah tes DNA dilakukan, dipastikan bahwa DNA itu milik seorang laki-laki.
Berkat kemajuan ilmiah, dan analisis yang lebih canggih pada tahun-tahun berikutnya, sampel DNA itu ternyata milik Bobby Jack Fowler, seorang penjahat Amerika yang bekerja di Kanada pada tahun 1970-an. Pada tahun 2012, dia dinyatakan sebagai pembunuh MacMillan. Penyelidikan selanjutnya juga mengaitkannya dengan dua kasus Highway of Tears yang belum terpecahkan - kasus Pamela Darlington dan Gale Weys.
Fowler juga menjadi tersangka atas pembunuhan 20 orang lainnya di Amerika Serikat dan Kanada. Menurut Huffington Post, dia dipenjara pada tahun 1996 karena penculikan, percobaan pelecehan seksual, dan penyerangan. Dia meninggal pada tahun 2006, saat masih dipenjara.