ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/@joesphotography)
Penemuan pancaran ini dikaitkan dengan M. Buhagiar dari Australia Barat. Buhagiar melakukan pengamatan dari kedua pancaran Centaurid selama 1969—1980. Dalam Southern Hemisphere Meteor Stream List yang terbit 1980, Buhagiar mencantumkan dua pancaran yang mencapai batas maksimum pada 7 Februari.
Selama 1979, anggota Western Australia Meteor Section (WAMS) ini berhasil mengamati Alpha Centaurid sepanjang 2—18 Februari. Pada pengamatan tersebut, peneliti mencatat puncak gugurannya terjadi pada 7 Februari.
Kelompok yang sama juga mengamati anggota Alpha Centaurid selama 2—24 Februari pada 1980. Hasilnya, mereka mencatat bahwa puncak maksimum terjadi pada 8 Februari.
Dari beberapa pengamatan tersebut, ilmuwan pun menganggap bahwa Alpha Centaurid tampaknya merupakan hujan meteor yang konsisten. Hal tersebut tergambarkan dari waktu puncak hujan meteor dan jumlah guguran pada setiap pengamatannya.
Hujan meteor Alpha Centaurid memang bukan fenomena langit dengan jumlah guguran meteor banyak. Namun, di sanalah tantangan untuk bisa menemukannya di antara luasnya langit malam. Tertarik mencoba mengamatinya?
Referensi:
"Alpha Centaurids: The Only Meteor Shower in February 2025". Starwalk Space. Diakses Februari 2025.
"Alpha Centaurids Meteor Shower". The Sky Live. Diakses Februari 2025.
"α-Centaurid Meteor Shower 2025". In The Sky. Diakses Februari 2025.
"Alpha Centaurids (ACE)". Meteor Shower Online. Diakses Februari 2025.
"Meteor Activity Outlook for February 1-7, 2025". American Meteor Society. Diakses Februari 2025.