Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi monyet rhesus (commons.wikimedia.org/Donald Hobern)

Berbicara tentang hewan hasil kloning, kita pasti teringat dengan Dolly, yang dikloning dari sel kelenjar susu domba Finn Dorset dan sel telur dari domba Blackface Skotlandia. Dolly hadir berkat teknologi kloning sel somatik atau transfer inti sel somatik.

Tidak hanya hewan berkuku belah yang bisa dikloning, tetapi juga primata. Ini sukses dilakukan oleh ilmuwan dari Institute of Neuroscience of the Chinese Academy of Sciences di Shanghai. Simak kisah lengkapnya!

1. Teorinya, primata hasil kloning lebih sulit bertahan hidup

Setelah kesuksesan domba Dolly, para ilmuwan berlomba-lomba menguji teknologi yang sama pada 20 spesies mamalia. Namun, kebanyakan hewan hasil kloning memiliki kesehatan yang buruk dan umur yang pendek.

Dilansir Deutsche Welle, sapi hasil kloning memiliki peluang bertahan hidup terbaik dibanding jenis hewan lainnya. Sementara, primata memiliki kemungkinan paling rendah untuk survive.

Tetapi, teori itu dipatahkan setelah monyet rhesus (Macaca mulatta) hasil kloning lahir. Menurut para ilmuwan, monyet jantan berusia dua tahun tersebut dalam keadaan sehat dan bahagia. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications pada tahun 2024.

2. Cara kerja kloning sel somatik

Editorial Team

Tonton lebih seru di