Patung Al-Khwarizmi (commons.wikimedia.org/LBM1948)
Konsep aljabar yang diajarkan di sekolah berasal dari pemikiran Al-Khwarizmi, seorang matematikawan dari abad ke-9. Ia memperkenalkan metode sistematis dalam pemecahan persamaan yang kemudian menjadi dasar dari banyak cabang matematika modern. Kata "aljabar" berasal dari judul buku Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala karya Al-Khwarizmi.
Tidak hanya berkontribusi dalam aljabar, ia juga mengembangkan sistem angka desimal dan konsep algoritma yang digunakan dalam dunia komputer saat ini. Pemikirannya masih menjadi bagian dari kurikulum matematika di seluruh dunia. Meskipun nama Al-Khwarizmi jarang disebut dalam sejarah umum tapi ilmu yang diajarkan masih bermanfaat hingga kini.
Banyak ilmuwan Muslim yang memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi namanya jarang disebut dalam buku sejarah. Kontribusi mereka masih terasa hingga saat ini, meskipun sering dilupakan oleh dunia. Sudah saatnya ilmuwan Muslim mendapatkan pengakuan yang layak atas inovasi mereka. Jejak pemikiran mereka membuktikan bahwa sains tidak mengenal batas budaya atau agama. Apakah masih ada ilmuwan Muslim lain yang menurut kamu layak dikenang?