Menjelajah tata surya, galaksi, dan segala sudut di alam semesta yang luasnya nyaris tanpa batas adalah salah satu impian manusia di bidang sains. Ya, mungkin harapan ini akan terdengar ambisius dan sedikit naif. Namun, faktanya, manusia pernah dan sedang mengirimkan dua wahana penjelajah antariksa yang saat ini masih aktif. Nama kedua wahana tersebut adalah Voyager 1 dan Voyager 2.
NASA dalam lamannya menjelaskan bahwa kedua wahana tersebut diluncurkan pada 1977 silam. Saat ini, keduanya sedang berada di suatu zona ruang bintang, di mana zona tersebut adalah wilayah yang hampir keluar dari zona tata surya kita. Dengan dukungan baterai plutonium dan nuklir, kedua wahana tersebut diprediksi akan mampu mencapai zona di luar tata surya.
Namun, beberapa tahun ke depan sepertinya kita akan kehilangan kontak dengan keduanya. Pasalnya, baterai bertenaga nuklir hanya sanggup bertahan selama 45 - 50 tahun, sedangkan kedua wahana tersebut sudah berjalan selama lebih dari 42 tahun. Jika Voyager 1 dan 2 merupakan wahana antariksa tanpa awak, mungkin di masa depan manusia dapat menciptakan wahana penjelajah antariksa dengan awak.
Perlu diketahui bahwa sangat tidak mudah menciptakan wahana atau pesawat luar angkasa yang dapat menjelajah galaksi, apalagi alam semesta. Dibutuhkan kecepatan yang luar biasa cepat dan itu pun belum tentu bisa digunakan untuk menjelajah alam semesta secara masif. Cahaya dengan kecepatan 300 ribu km per detik saja membutuhkan waktu jutaan hingga miliaran tahun untuk bergerak di alam semesta pada objek yang saling berjauhan.
Namun, dengan segala hambatan dan keterbatasannya, tetap saja penjelajahan luar angkasa masih menjadi salah satu impian dan cita-cita dari sains. Apakah hal tersebut dapat terealisasi di masa depan, mungkin dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuktikannya. Untuk saat ini, ilmuwan dan astronom masih fokus pada tujuan eksplorasi ke Planet Mars, yang rencananya pada 2030 mendatang manusia sudah dapat dikirim ke sana.