Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, satu supervulkan bisa menghasilkan supererupsi yang dapat meluluhlantakkan dunia. Bagaimana dengan tiga supererupsi seperti di Yellowstone, baik bersamaan maupun bergantian.
Saat ini, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghindari bencana mahadahsyat supererupsi. Para ahli sendiri terus memantau gerak-gerik supervulkan seperti Yellowstone. Tanda-tanda jelang letusan semisal frekuensi gempa bumi, deformasi tanah, perubahan suhu dan lain sebagainya itu masih jauh dari akurat untuk menyimpulkan sebuah peringatan dini dari ancaman supererupsi oleh supervulkan.
Bahkan, seperti yang bisa kamu tonton di atas, NASA sendiri memiliki rencana untuk mengebor Yellowstone guna menyelematkan umat manusia. Caranya, mereka berniat membuat lubang ke dalam bumi dan mengalirinya dengan cairan dengan tujuan untuk mendinginkan inti magma supaya tidak meledak. Namun, banyak kalangan menilai langkah NASA itu sebagai ide gila dan berbahaya.
Terlepas dari upaya itu semua, semoga saja prediksi per 100 ribu tahun para ahli itu tepat ya guys. Dengan insiden amuk supererupsi terakhir terjadi pada 35 ribu tahun yang lalu, umat manusia masih memiliki waktu 65 ribu tahun lagi untuk bersiap menghadapi bencana alam paling mematikan yang pernah ada. Mungkin ketika itu terjadi, umat manusia sudah berhasil mengungsi ke planet lain.