Digital Detox: Cara Agar Bahagia yang Gak Diketahui Banyak Orang

Hampir setiap hari kita dijejali dengan berbagai informasi yang mengarus lewat internet. Sejajar dengan itu, hidup kita seolah terperangkap dalam ruang mungil yang maya bernama smartphone dan laptop. Arus informasi dan keriuhan di dalamnya, mungkin menyenangkan bagi manusia sekitar 10-15 tahun silam. Tetapi kini, orang-orang merasa lelah dan ingin beristirahat darinya dengan melakukan digital detox.
Digital detox adalah kegiatan menghentikan pemakaian teknologi sejenak dan kembali ke kehidupan nyata, seolah teknologi belum diciptakan. Banyak orang yang telah mencobanya dan mengaku mengalami banyak perubahan dalam hidupnya dengan melakukan digital detox ini.
1. Dengan digital detox, hubungan relasi jadi lebih bermakna.
Kate Unsworth, penggagas digital detox pertama kali di tahun 2015 mengaku, dengan meninggalkan sejenak teknologi, hubungan relasi dengan sesama jadi membaik. Ia merasa jadi lebih banyak memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Tidak adanya distraksi dari teknologi, memberi lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dan bersentuhan, yang mana mampu melepaskan hormon oksitosin yang menimbulkan perasaan bahagia.