Menurutmu apa yang lebih mengerikan daripada mati tenggelam? Jawabannya adalah mati tenggelam di air dingin. Air dingin yang dimaksud di sini adalah yang bersuhu di bawah 15 derajat Celcius atau seperti yang kamu lihat di film Titanic.
Lebih mengerikan karena yang kamu rasakan cukup berbeda dari kondisi tenggelam yang biasa. Bahkan perenang hebat pun tak bisa menghadapi masalah ini.
Theconversation.com memiliki sebuah artikel berjudul Diving Into Cold Water Can Be Deadly – Here’s How To Survive It. Artikel tersebut menjelaskan bahwa 400 orang di Inggris meninggal tiap tahunnya karena tenggelam di air dingin.
Kebanyakan merupakan pria di bawah 30 tahun dan uniknya rata-rata dari mereka adalah seorang perenang yang baik. Bukan tanpa alasan fenomena ini bisa terjadi.
Banyak orang mengira mereka yang meninggal karena air dingin dikarenakan hipotermia atau kondisi suhu tubuh yang menurun drastis. Kenyataannya tidak demikian.
Pembunuh sesungguhnya adalah shock air dingin. Rya.org.uk menjelaskan shock ini terjadi akibat fisiologis kita yang merespons suhu udara sekitar, namun tidak mampu karena suhunya yang terlalu berbeda jauh.
Air dingin yang kamu rasakan seketika meningkatkan detak jantung. Secara otomatis tekanan darah menjadi tidak stabil dan membuatmu susah mengontrol napas. Yang terjadi adalah kamu mendapatkan hiperventilasi, sebuah kondisi pernapasan yang cepat dan tak terkontrol. Ini membuatmu lebih cepat lelah dan membuatmu yang perenang hebat pun tak berkutik mengatasi air dingin. Hal ini bisa terjadi kurang dari satu menit atau bahkan 10 detik.
Air super dingin yang kamu rasakan juga akan memberikan satu efek lagi kepada tubuh: vertigo. Efek ini akan terasa seketika air dingin tersebut menyentuh telingamu. Hasil dari vertigo adalah kamu tidak bisa membedakan yang mana atas dan bawah. Ditambah kondisi panik, hampir tidak mungkin kamu mempertahankan tubuhmu untuk mengambang di permukaan air.
Di lima menit pertama sampai 15 menit, dikatakan bestmedicine.org akan ada penurunan aliran darah yang diproduksi tubuh dengan jumlah yang ekstrem. Hal ini spontan dilakukan tubuh demi mempertahankan organ. Hasil dari kondisi ini membuatmu tidak merasakan kaki dan tangan, lalu mulai membuatmu tak bisa bergerak lagi dan tenggelam.
Jangan berbangga hati dulu jika kamu bisa bertahan selama 30 menit karena setelah itu kondisi lain akan menyerang, yaitu hipotermia. Hipotermia akan membuatmu kehilangan kemampuan koordinasi, kebingungan, kelelahan serta denyut nadi yang melemah akibat pernapasan yang melambat.
Ada fenomena yang dinamakan circum-rescue collapse yang terjadi setelah kamu diselamatkan. Ini adalah fenomena kompleks pada tubuh yang terjadi sebelum, selama atau setelah diselamatkan dari air dingin. Dikarenakan beban tubuh yang terlalu ekstrem karena perbedaan suhu, kamu mendapati dirimu pingsan atau lebih parah, kematian. Penyebab utamanya sering kali adalah gagal jantung.
Berada di laut atau dalam air yang bersuhu rendah sangatlah menakutkan. Jika kamu berhasil mengenakan baju pelindung yang membuatmu bisa mengambang, itu akan sangat membantu dalam menghemat energi. Namun lebih dari itu berusahalah untuk tidak panik. Rasa panik hanya akan membuat tubuh tidak terkontrol dan memperparah kondisi.
Mungkin di sini, di Indonesia, kamu tidak akan pernah merasakan kondisi air dingin bersuhu 15 derajat Celcius mengingat iklim kita yang tropis. Tetapi bagaimana ketika kamu berada di luar negeri? Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Jadi berhati-hatilah dengan air dingin.