Pada intinya, riset-riset yang meneliti tentang hal ini menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan diri berkorelasi dengan tingkat partisipasi mahasiswa di kelas yang akhirnya berdampak pada motivasi belajar yang kuat. Pesimistis membuat mahasiswa perempuan lebih pasif dan jarang terlibat dalam kepemimpinan di kelas.
Maka dari itu, tidak salah jika stereotype negatif tentang kemampuan perempuan di bidang sains, teknologi, mesin dan matematika ikut berpengaruh terhadap kemampuan intelektual dan karier mereka di bidang tersebut. Ada kemungkinan pengaruh psikologi yang dialami mahasiswa perempuan ini menyebabkan tidak banyak kaum perempuan yang berkiprah di dunia sains atau berkarier sebagai seorang ilmuwan.
Sudah jelas bahwa faktor psikologi berperan vital dalam proses belajar, khususnya di bidang sain, teknologi, mesin, dan matematika. Meski seseorang itu cerdas, tapi kepercayaan dirinya rendah, maka ia akan tertinggal di belakang orang yang punya kepercayaan diri yang tinggi. Oleh karena itu, kemampuan intelektual dan rasa optimis harus berjalan secara beriringan agar mencapai hasil yang maksimal.