Semua orang butuh bahagia, kita memilih merasa bahagia di sepanjang kehidupan. Peneliti berpendapat bahwa kontrol kita terhadap kebahagiaan adalah sebesar 40%, sedangkan yang lain ditentukan oleh genetik dan faktor eksternal. Hal ini berarti bahwa ada banyak cara yang bisa kita usahakan untuk merasakan kebahagiaan.
Topik mengenai kebahagiaan memang telah menjadi perdebatan panjang sepanjang abad 19 dari awal munculnya psikologi positif. Bahkan para filsuf di jaman Yunani seperti Socrates pun sebenarnya sudah mengenalkan konsep bahagia itu sendiri walaupun mungkin banyak perbedaannya daripada era sekarang.
Hingga pada akhirnya peneliti menemukan hasil susunan otak, pola perilaku, dan statistik untuk menjelaskan misteri tentang apa sebenarnya bahagia. Jadi inilah jawabannya, apa yang dikatakan oleh para peneliti tentang apa yang membuat kita bisa bahagia. Dirujuk dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.