ilustrasi aktivitas transaksi jual beli (unsplash.com/Tim Mossholder)
Tahukah kamu, mengapa suatu kota bisa dilanda banjir meski saluran air di sana telah berfungsi dengan baik? Salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah tidak berfungsinya daerah resapan air di kota sebelah. Entah karena hutan gundul, atau juga timbunan sampah yang menghalangi penyerapan air.
Peristiwa sebab-akibat itu memperlihatkan bahwa sesungguhnya telah terjadi interaksi antar ruang. Suatu kondisi di mana keadaan yang tidak ideal di suatu tempat turut menyebabkan dampak di wilayah lain.
Namun, kasus di atas hanya contoh negatif saja. Karena interaksi antarruang juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Hal itu akan dijelaskan melalui, kondisi-kondisi yang memungkinkan antarruang saling bergantung berikut ini:
- Saling melengkapi (complementarity): Bila suatu daerah penghasil sayuran membutuhkan pasokan seafood, dan di sisi lain ada daerah pesisir yang berlimbah hasil laut tapi susah mendapat sayur, maka keduanya berada dalam posisi yang saling melengkapi. Dimungkinkan terjadi interaksi antarruang jika kedua wilayah melakukan transaksi ekonomi.
- Kesempatan antara (intervening opportunity): Daerah A terbiasa mendapat pasokan buah dari daerah B, tetapi daerah C yang jaraknya lebih dekat juga mengembangkan budidaya buah-buahan, sehingga biaya pengiriman lebih murah. Jika para pembeli di daerah A beralih membeli buah ke daerah C, itu akan mengubah interaksi antarruang daerah A dengan B menjadi melemah. Namun, sebaliknya itu akan memperkuat interaksi antarruang daerah A dengan C.
- Kemudahan transfer (transferability): Faktor saling melengkapi kebutuhan antarruang juga harus didukung oleh kemudahan transfer benda atau jasa yang akan ditransaksikan. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang akan menghambat transportasi dan mengakibatkan biaya tinggi.