Jamur Pemakan Plastik, Harapan Baru untuk Bersihkan Laut!

Sudah jadi rahasia umum kalau saat ini, laut di Bumi sudah benar-benar tercemar akibat aktivitas manusia. Adapun, salah satu elemen yang paling mencemari laut kita ialah plastik yang dibuang dari aliran sungai, danau, atau sumber air lain sampai mengalir menuju laut. Jenis sampah plastik ini punya beragam ukuran dan tentunya sangat sulit untuk diurai, apalagi ketika sudah mencapai lautan lepas.
Dilansir Mycosphere, setiap tahunnya, kita memproduksi sekitar 450 juta ton plastik. Sementara itu, untuk saat ini, diperkirakan ada sekitar 150 juta ton sampah plastik. Adapun, sampah-sampah itu berkumpul di satu tempat hingga membentuk pulau sampah, seperti yang ada di Great Pacific Garbage Patch. Keberadaan sampah di laut jelas membahayakan seluruh penghuni yang ada di dalamnya.
Mulai dari tersangkut plastik berukuran besar hingga menelan mikroplastik yang berbahaya bagi tubuh jadi risiko yang harus dihadapi biota laut saat ini. Masalahnya, mengatasi keberadaan sampah di laut jelas merupakan tantangan yang sangat berat, baik dari sisi inovasi yang efektif hingga masalah biaya yang besar. Namun, dua masalah itu ternyata tidak dialami oleh alam kita, lho.
Ya, alam memang selalu punya cara tersendiri untuk "bersih-bersih" dari objek-objek yang merusak ekosistem. Untuk urusan sampah di lautan ini, ternyata ada beberapa spesies jamur yang mampu mengurai sampah. Temuan ini jelas jadi harapan baru bagi kita dalam memerangi sampah plastik. Soal spesies jamur pemakan plastik ini jelas bikin penasaran, kan? Karena itu, yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Ada beberapa jenis jamur yang dapat memakan plastik
Dilansir Independent, saat ini, ada sekitar 180-an spesies jamur yang dapat mendegradasi plastik. Kebanyakan jenis jamur itu dapat "memakan" plastik berjenis polikaprolakton (PCL), yang pada dasarnya memang jenis plastik biodegradable. Selain itu, ilmuwan dari beberapa negara juga menemukan lagi beberapa jenis jamur pemakan plastik ini.
Di Ekuador, misalnya, ada satu spesies jamur bernama Pestalotiopsis microspora yang ditemukan di hutan hujan Ekuador, dilansir Mycosphere. Jamur ini dapat menguraikan plastik berjenis poliuretana (PU) yang digunakan pada busa, material elastis, hingga perekat. Ada pula jamur Aspergillus tubingensis yang ditemukan di Pakistan dan diketahui dapat memecah plastik jenis poliester yang biasa digunakan untuk pakaian, botol, dan kemasan makanan hanya dalam waktu beberapa minggu.
Belakangan, ditemukan pula jamur yang ternyata dapat "memakan" jenis plastik polipropilena (PP) yang sangat sulit diurai. University of Sydney melansir kalau jamur berjenis Aspergillus terreus dan Engyodontium album bisa memecah polipropilena hingga 25—27 persen dalam waktu 90 hari. Temuan jamur-jamur ini jelas membawa kabar baik dari perkembangan kita dalam melawan polusi akibat sampah plastik. Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara jamur-jamur ini bekerja untuk memakan plastik?