Seperti ditulis dalam laman sains Smithsonian Magazine, pada 1963 pemerintah Prancis memiliki misi di bidang astronomi. Misi tersebut menyertakan beberapa ekor kucing yang dijadikan objek penelitian di luar angkasa. Pemimpin kucing tersebut bernama Felicette, kucing berwarna putih hitam dengan kondisi yang sehat.
Felicette dan kucing-kucing lainnya dikirimkan ke luar angkasa melalui kapsul atau wahana antariksa bernama French Veronique AG1 yang diluncurkan dari Gurun Sahara pada Oktober 1963. Kecepatan roket tersebut sangat cepat dan mampu menuju ketinggian 160 km di atas permukaan Bumi.
Setelah misi berakhir, Felicette dan kucing lainnya selamat sampai ke Bumi. Namun, mereka semua, termasuk Felicette, harus disuntik mati (eutanasia) untuk meneliti dan menganalisis lebih lanjut tentang perubahan apa saja yang terjadi di otak mereka.
Hasil penelitian dan studi tersebut sangat penting guna melancarkan misi-misi luar angkasa yang kelak akan dilakukan oleh manusia. Memang, sebelumnya sudah ada manusia pertama yang menjadi kosmonaut untuk misi ke luar angkasa. Namun, tetap saja masih dibutuhkan penelitian mengenai dampak luar angkasa pada jaringan otak organisme.
Pemerintah Prancis akhirnya mengeluarkan kartu pos resmi dari negara dengan foto Felicette. Kartu pos tersebut dibuat untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Felicette dan kucing-kucing lainnya yang mengorbankan nyawanya demi kepentingan sains.