Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Mostar di Bosnia-Herzegovina
Kota Mostar di Bosnia-Herzegovina (pixabay.com/pixelRaw)

Intinya sih...

  • Kosovo memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa dengan 95,6% penduduknya beragama Islam.

  • Albania menjadi negara paling sekuler di Eropa, tetapi warisan Islam masih tampak pada budaya dan arsitektur.

  • Bosnia-Herzegovina memiliki sekitar dua pertiga penduduk yang memeluk Islam, dengan Masjid Gazi Husrev-Beg sebagai simbol identitas Bosnia modern.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat membahas Islam di Eropa, kita sering mengira keberadaannya baru muncul karena migrasi modern. Faktanya, di beberapa negara Eropa, Islam sudah lebih dulu hadir sejak ratusan tahun lalu. Sejarah ini tak lepas dari ekspansi Kekhalifahan Ottoman yang sejak abad ke-14 memperluas pengaruhnya hingga Balkan dan Eropa Timur.

Dari jejak Ottoman inilah, komunitas Muslim lokal terbentuk dan bertahan lintas generasi. Hingga kini, jejak Ottoman itu masih terlihat jelas dalam komposisi penduduk di lima negara Eropa dengan populasi Muslim terbesar. Negara mana saja yang dimaksud? Berikut uraiannya.

1. Kosovo

Masjid Sinan Pasha di Prizren, Kosovo (pexels.com/Ahmet Hilmi Ermiş)

Melansir Britannica, Islam mulai menyebar saat Kosovo ditaklukan Kesultanan Ottoman pada abad ke-14. Setelah Pertempuran Kosovo tahun 1389, Islam menggantikan dominasi Kekristenan Katolik dan Ortodoks yang sebelumnya kuat. Konversi dipercepat oleh kebijakan Ottoman yang membuat status Muslim lebih menguntungkan. Salah satu contohnya adalah pajak yang dibebankan kepada non‐Muslim. Kini sekitar 95,6% penduduk Kosovo beragama Islam, terutama etnis Albania dan kelompok minoritas Muslim seperti Bosniak, Gorani, dan Turki.

2. Albania

Kota Pogradec, Albania (pexels.com/Killo)

Seperti Kosovo, Islam pertama kali masuk ke Albania lewat kekuasaan Kesultanan Ottoman pada abad ke-14. Saat itu Islam menjadi agama mayoritas selama sekitar empat ratus tahun. Setelah Albania merdeka tahun 1912, negara mengalami periode modernisasi dan reformasi agama, termasuk pemisahan dari Kesultanan.

Dilansir Albanianstudies, pada masa komunisme di bawah Enver Hoxha, Albania bahkan menjadi negara yang menyatakan diri non-religius secara resmi. Pemerintah melarang semua bentuk ibadah publik hingga runtuhnya rezim 1991. Sekarang, Albania menjadi salah satu negara paling sekuler di Eropa, tetapi warisan Islam tetap tampak pada budaya, makanan, dan arsitekturnya.

3. Bosnia-Herzegovina

Pasar tua Bascarsija di Bosnia-Herzegovina (commons.wikimedia.org/Yukof)

Setelah penakaklukkan oleh Kesultanan Ottoman pada tahun 1463, Kota Sarajevo dijadikan pusat kebudayaan Islam yang penting di Eropa. Infrastruktur keislaman dibangun di Sarajevo yang berada di tengah negara Bosnia-Herzegovina. Ini termasuk masjid, madrasah, dan pasar di berbagai sudut kota. Seiring waktu, banyak penduduk setempat memeluk Islam.

Menurut laman Remembering Srebrenica, pada abad ke-17 sekitar dua pertiga penduduk Bosnia telah menjadi Muslim. Kini, warisan Ottoman masih hidup lewat arsitektur Masjid Gazi Husrev-Beg dan pasar tua Bascarsija yang menjadi simbol identitas Bosnia modern.

4. Makedonia Utara

Kota Ohrid di Makedonia Utara (pexels.com/Valentin Cvetanoski)

Islam masuk ke wilayah Makedonia Utara tahun 1371–1912 sebagai bagian ekspansi kekuasaan Ottoman. Islam kemudian berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari kehidupan politik, sosial, dan budaya.

Setelah Makedonia Utara bergabung dengan Yugoslavia dan memasuki masa pemerintahan komunis, umat Islam sempat mengalami pembatasan ibadah serta penyitaan aset wakaf. Namun, pasca kemerdekaan, negara mengakui komunitas muslim Makedonia Utara. Kini, menurut data Insamer, sekitar 34% penduduk negara ini beragama Islam, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di Makedonia Utara.

5. Montenegro

Masjid Osmanagic di Podgorica, Montenegro (commons.wikimedia.org/Radosław Botev)

Islam mulai masuk ke Montenegro ketika wilayah tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman sekitar abad ke-15. Salah satu peninggalan utama di Kota Podgorica adalah Masjid Starodoganjska dan Masjid Osmanagic yang dibangun pada abad ke-18. Keduanya menunjukkan bahwa komunitas Muslim tumbuh dan mempertahankan institusi keagamaannya meski masa-masa sulit. Dilansir Salaam Gateway sekitar 120.000 orang di Montenegro kini adalah Muslim, itu berarti hampir seperlima dari total penduduknya.

Jika ditelusuri, sejarah Islam di lima negara Eropa ini bukan sekadar kisah penaklukan, tapi kisah adaptasi dan keberlanjutan budaya. Dari ekspansi Kesultanan Ottoman hingga masa-masa sekularisasi modern, Islam di Eropa menunjukkan kemampuan luar biasa untuk bertahan dan bertransformasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu tentang negara-negara di Benua Eropa, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team