Jenis gempa yang satu ini sesuai dengan namanya. Tetapi, apakah tektonik itu?
Jadi, kerak bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang tidak beraturan disebut lempeng tektonik. Gempa tektonik, sesuai namanya, terjadi karena besarnya energi seismik yang membuat pergerakan pada lempeng tektonik.
Terbendung untuk waktu yang lama, energi seismik tersebut menciptakan tekanan besar di antara lempeng tektonik. Tekanan tersebut menciptakan sesar/patahan (hanging wall/bidang atas dan foot wall/bidang bawah) yang membuat lempeng tektonik bergerak menjauh atau saling bertumbukan.
Sesar sendiri dibagi menjadi tiga golongan:
- Turun: Juga disebut sesar normal, hanging wall turun dikarenakan gaya gravitasi sehingga menarik kedua sisi ke arah berlawanan.
- Naik: Juga disebut sesar reverse, hanging wall naik sehingga membuat kedua sisi bertubrukan,
- Datar: hanging wall dan foot wall bergerak ke arah samping, tidak ke atas atau ke bawah.
Gelombang energi dari aktivitas lempeng tektonik tersebutlah yang mengguncang permukaan bumi. Titik pusat gelombang di permukaan disebut episentrum. Dari episentrum, gelombang energi dari episentrum bergerak ke arah berlawanan sehingga menimbulkan guncangan yang disebut "gempa bumi".
Tidak jarang jika gempa bumi tektonik terjadi di dasar laut, maka akan menghasilkan tsunami. Saking dahsyatnya, gempa tektonik bisa meratakan satu kota. Gempa bumi tektonik terdahsyat yang pernah terekam dalam sejarah geologi terjadi pada 1960 di kota Valdivia di Cile sebesar 9.5 Skala Richter.