potret bayi yang sedang mempelajari kata dari buku (pixabay.com/katerinakucherenko)
Setelah memahami dan mencoba berkomunikasi dengan suara-suara deruan, tahap selanjutnya bayi akan belajar untuk menggunakan bahasa yang lebih jelas untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Dilansir Web MD, pada usia 9 bulan bayi biasanya akan mulai mengucapkan satu kata yang paling dia sering dengar, semisal "dadah", "iya", dan "tidak". Kata dengan konsonan yang mudah diingatnya pun akan mengikuti pada rentang usia 12—18 bulan.
Menariknya, pemahaman bayi terhadap bahasa ibu yang diucapkan orang-orang sekitarnya semakin matang pada usia tersebut. Dirinya mulai bisa merespon atas pertanyaan, perintah, atau larangan yang dikomunikasikan orang-orang di sekitarnya. Namun, perlu diingat kalau pertanyaan, perintah, atau larangan yang dapat direspon bayi pada usia tersebut masih berupa kalimat sederhana dan mudah diingat olehnya. Di sini pula kita akan mulai mendengar bayi mengoceh dengan caranya sendiri.
Berdasarkan kesimpulan dari jurnal National Institute of Health karya Amanda L. Woodward dan Karen L. Hoyne yang berjudul "Infants Learning about Words and Sounds in Relation to Objects", cara bayi mempelajari bahasa sebenarnya menjadi lebih sederhana seiring bertambahnya usia. Pada usia 13 bulan, bayi akan mempelajari bahasa berdasarkan suara objek tertentu, kata-kata yang keluar dari orang lain, maupun bunyi-bunyi lain dari objek tertentu. Namun, saat bayi memasuki usia 20 bulan, ia hanya memerlukan nama, panggilan, atau penjelasan kontekstual yang spesifik dari kata atau kalimat yang didengarnya agar bisa menafsirkan hal tersebut menjadi sesuatu yang ia pahami.
Memasuki usia dua tahun, bayi sudah mulai bisa merangkai beberapa kata menjadi kalimat sederhana. Biasanya, kalimat yang diucapkan bayi pada fase ini terdiri atas 2—3 kata yang menunjukkan perasaan ataupun keinginan dari dalam dirinya. Contoh kalimat yang sudah mulai diucapkan bayi pada usia ini adalah "mau minum susu", "dadah mama/papa", dan "ini punyaku".
Barulah saat usianya memasuki 3 tahun, bayi semakin memahami arti dan cara penggunaan bahasa ibu. Dari sini, kosakata yang dikuasainya akan semakin bertambah dengan cepat tiap hari, tentunya berkat segala stimulus yang diterima si bayi dari orang tua dan lingkungannya. Ia juga bisa membahasakan emosi yang sedang dirasakan kepada orang di sekitar dengan lebih jelas. Pada tahapan inilah bayi sudah bisa dibilang menguasai bahasa secara matang dan akan terus berkembang lebih baik lagi setiap harinya.