ilustrasi bulan purnama (pexels.com/Pixabay)
Strawberry Moon bukan sekadar purnama biasa. Di balik keindahannya, Bulan ini menyimpan banyak fakta menarik yang berkaitan dengan asal-usul nama, warna, hingga energi astrologinya. Ini beberapa hal unik Strawberry Moon:
Nama ini berasal dari suku asli Amerika seperti Algonquin yang menyebut purnama Juni sebagai Strawberry Moon. Itu karena waktu tersebut bertepatan dengan musim panen stroberi. Jadi, nama ini bukan karena warnanya, tapi lebih pada momen alam yang terjadi saat itu.
Strawberry Moon terlihat berwarna merah muda atau oranye saat terbit. Ini karena posisinya rendah sehingga cahaya Bulan harus melewati lebih banyak atmosfer Bumi. Partikel seperti debu atau asap di udara bisa membuat cahayanya tampak lebih hangat atau berwarna.
Tahun ini, Strawberry Moon akan terlihat sangat rendah di langi. Bahkan, disebut pada posisi terendah sejak 2006, lho. Hal ini terjadi karena kita sedang berada dalam siklus major lunar standstill atau fenomena langka yang terjadi setiap 18,6 tahun akibat kemiringan orbit Bulan yang berubah perlahan karena tarikan gravitasi Matahari.
Strawberry Moon 2025 jatuh saat bulan berada di zodiak sagitarius. Energi sagitarius yang penuh petualangan dan pencarian makna bisa membuat momen ini terasa pas untuk refleksi diri, menetapkan niat, atau bahkan manifestasi keinginan lewat cara sederhana, seperti menyalakan lilin atau menulis harapan.
Nah, sekarang sudah tahu kapan puncak Strawberry Moon 2025, kan? Yuk, siapin spot terbaik biar tidak kelewatan keindahan fenomena langit satu ini!
Referensi
"June's Full Strawberry Moon: When to See It and What It Means for Your Zodiac". ABC News. Diakses Juni 2025.
"When is June's Full Moon, and Why is It Called The 'Strawberry Moon'?". Live Science. Diakses Juni 2025.
"June 2025 Full Moon: It's Been Years Since You've Seen One That Looks Like This". USA Today. Diakses Juni 2025.
"Full Strawberry Moon This Week Will be Lowest in UK Skies Since 2006". BBC. Diakses Juni 2025.