Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
freepik.com/jigsawstocker

"Genosida".

Kata mengerikan tersebut menggambarkan salah satu perbuatan terkeji dan paling biadab yang membuat manusia terlihat seperti binatang yang tidak memiliki akal. Bagaimana tidak? Hanya makhluk tak berakal lah yang mampu menghilangkan nyawa-nyawa sesamanya hanya demi kepuasan atau agenda sendiri.

Saat mendengar "genosida", mungkin kita teringat pada perbuatan Adolf Hitler, pemimpin tertinggi Nazi Jerman yang membasmi sekiranya 6 juta nyawa orang Yahudi di Kamp Konsentrasi. Di dunia beradab masa kini, genosida seharusnya menjadi "artefak" masa lalu. Namun, siapa sangka, lima perbuatan genosida ini masih terjadi hingga detik ini.

1. Myanmar: Pemeluk Islam di Rohingya

Ribuan warga Rohingya terbunuh dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi akibat serangan militer Myanmar yang dilancarkan sejak tahun 2017. Instagram.com/adamjdean

Bermula pada 2017, genosida terparah yang masih berlangsung hingga detik ini menyerang etnis Muslim Rohingya yang tinggal di Rakhine, Myanmar. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha, etnis Muslim Rohingya dipersekusi sebagai "imigran dari Bangladesh".

Sebagian besar dari mereka pun bermigrasi ke Bangladesh mencari suaka. Per 2018, Bangladesh melindungi sekitar 1,1 juta penduduk Rohingya, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa Bangladesh tidak bisa terlalu banyak menampung etnis Muslim Rohingya.

Bagaimana tidak? Mengutip laporan pada 2018 dari Ontario International Development Agency berjudul "Forced Migration of Rohingya: The Untold Experience", sekitar 24.800 nyawa Muslim Rohingya melayang sejak 2017. Selain itu, sekitar 35,000 kaum Rohingya dibakar hidup-hidup, 115.000 dianiaya, dan 18.500 kaum Hawa Rohingya diperkosa.

2. Sudan Selatan: Kaum Nuer, Dinka, dan etnis minoritas lainnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di