Pada pertengahan 2000-an, Darfur dianggap sebagai genosida pertama di permulaan abad ke-21 oleh pengamat internasional. Meskipun media tidak memberitakannya lagi, kekejaman yang dilakukan di wilayah Sudan Barat ini terus berjalan.
Pembersihan etnis dimulai pada tahun 2003 ketika kelompok etnis Arab yang didukung oleh Presiden Sudan sejak 1989 hingga 2019, Omar Hassan al-Bashir, mulai membantai etnis non-Arab dan menghancurkan desa-desa yang menampung mereka. Korban utama kampanye ini adalah kaum Fur, Masalit, dan Zaghawa; namun, kelompok minoritas non-Arab juga ikut kena imbasnya.
Pada 2015, Profesor Ilmu Politik University of Wisconsin - Madison, Scott Strauss, menyatakan lewat bukunya, "Making and Unmaking Nations: War, Leadership, and Genocide in Modern Africa", jumlah korban genosida Darfur ada di kisaran 100.000 hingga 400.000 jiwa!
Pada 2016 dan 2017, kekerasan meningkat di Darfur, dan banyak kamp pengungsi penduduk Darfur telah diserang oleh pasukan Arab. Untungnya, pada 2018, PBB menyatakan daerah Darfur sudah berangsur-angsur stabil meskipun gesekan kecil terus terjadi.
Itulah lima kasus genosida yang masih terus berjalan hingga saat ini. Beberapa sudah menemukan titik terang dan terselesaikan, dan sebagian masih menunggu keadilan dari dunia.
Jika genosida terus dibiarkan, apakah arti "kemanusiaan" itu? Menurutmu, apa yang harus dilakukan dunia agar genosida-genosida ini dapat diakhiri? Yuk, diskusi secara bijak dan sopan!