Katak tebu yang masih dalam tahap metamorfosis (dok. WWF Australia)
Peneliti tidak hanya dikejutkan dengan perubahan spesies yang terjadi dengan cepat. Katak ini juga mengembangkan kemampuan untuk bertahan dari kanibalisme ini. Ketika berudu yang baru menetas disatukan dengan berudu yang lebih besar, berudu kecil ini akan berkembang lebih cepat dibandingkan berudu yang ada di Amerika Selatan.
Mereka lebih cepat untuk berkembang, karena berudu-berudu ini biasanya tidak memakan berudu yang besar. DeVore mengatakan bahwa proses yang dipercepat ini akan mengurangi waktu rentan mereka terhadap perilaku kanibalisme. Berudu-berudu ini akan tetap melakukan percepatan meskipun proses ini akan mengganggu pertumbuhan katak.
Ahli biologi evolusioner Roshan Vijendravarma mengatakan bahwa perbedaan perilaku kanibalisme katak asli dan invasif ini berasal dari sifat genetik. Sifat genetik ini memungkinkan terjadinya perubahan yang sangat cepat hanya dalam beberapa generasi katak.
Bagaimana pendapatmu tentang katak yang menjadi kanibal ini? Berikan tanggapan kamu di kolom komentar.