Ilustrasi menanak nasi putih yang sangat berharga di Korea (dok. AppleTV+/Pachinko)
Mungkin di dalam benakmu masih tersimpan pertanyaan mengapa di hari pernikahan Sunja, ibunya melakukan tawar-menawar yang alot dengan penjual beras hanya untuk membeli dua mangkuk beras. Ternyata hal tersebut juga berhubungan dengan kondisi perekonomian Jepang di tengah Perang Dunia I.
Dikutip dari situs Lib Com, saat itu Jepang tengah mengalami inflasi akibat perang yang diperparah dengan adanya spekulasi komoditas sehingga berakibat pada melambungnya harga barang-barang konsumsi terutama beras. Hal tersebut mengundang kemarahan masyarakat Jepang dan menyebabkan protes berujung kerusuhan yang dikenal dengan peristiwa Rice Riots.
Menurut publikasi Food 52, di masa sulit tersebut Jepang memanfaatkan tanah Korea yang subur untuk meningkatkan produksi beras dengan meminta para petani Korea untuk menanam lebih banyak padi. Ironisnya, mereka yang menanam padi bahkan tak dapat menikmati hasil panennya sendiri karena beras mereka sebagian besar harus diekspor ke Jepang.
Sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Korea, pemerintah Jepang mengimpor biji-bijian pengganti beras seperti milet, jagung, dan sorgum. Maka dari itu, memakan nasi putih merupakan fenomena yang hampir tak mungkin dirasakan masyarakat Korea pada saat itu.
Nah, usai penayangan episode terakhirnya, Soo Hugh selaku produser eksekutif dari KDrama Pachinko telah mengkonfirmasi bahwa kisah perjuangan multigenerasi keluarga Sunja akan berlanjut ke season yang akan datang. Jadi bagi kamu yang belum puas menonton sejarah dan kisah mengharukan dari para zanichi ini, nantikan kisah lanjutan mereka di Pachinko season 2, ya!