Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bunga matahari yang ditanam di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (commons.wikimedia.org/Nitot)

Intinya sih...

  • Akar bunga matahari dapat menyerap polusi nuklir dari tanah, membuatnya dikenal sebagai hyperaccumulators.

  • Akar bunga ini juga dapat menyerap logam berat berbahaya seperti cesium-137 dan strontium-90 yang berpotensi meracuni manusia.

  • Praktik menanam bunga matahari di Chernobyl dan Fukushima berhasil mengurangi radiasi nuklir, tetapi biji bunga matahari dari area terkontaminasi tidak aman untuk dikonsumsi.

Bunga matahari, selain indah menawan, rupanya juga menyimpan kekuatan luar biasa yang tidak banyak orang ketahui. Bunga satu ini memiliki penampilan unik dan ikonik yang membuatnya sangat mudah dikenali. Bunganya yang besar dengan warna yang mencolok menjadikan bunga matahari sebagai simbol kebahagiaan dan kehangatan.

Selain sebagai simbol kehagaiaan, bunga matahari juga menjadi simbol sebagai harapan, lho. Hal ini terutama datang dari kemampuannya dalam melawan polusi radioaktif yang dihasilkan oleh bencana nuklir. Siapa yang menyangka jika bunga yang selalu mekar ke arah matahari ini memiliki kekuatan yang sangat mengejutkan.

Yuk, simak kekuatan tersemunyi bunga matahari sebagai senjata alami pembersih radiasi nuklir di bawah ini!

1. Akar bunga matahari dapat menyerap polusi nuklir dari tanah

bunga matahari (pexels.com/Susanne Jutzeler, suju-foto)

Bunga matahari memiliki akar yang masuk jauh ke dalam tanah. Untuk menjaga tubuh besar dan panjangnya agar tetap berdiri tegak, karakteristik utama dari akar bunga matahari adalah akar yang tebal dan dapat tumbuh dengan panjang lebih dari satu meter di dalam tanah.

Akar yang panjang dan mampu menembus kedalaman tanah ini tidak hanya dapat menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan. Namun, juga dapat menyerap impurity yang ada di tanah serta air tanah. Impurity ini termasuk polusi nuklir yang terserap ke dalam tanah.

Karena kemampuannya ini, bunga matahari juga dikenal sebagai hyperaccumulators di antara kalangan ilmuwan. Hyperaccumulators adalah tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap bahan beracun dengan konsentrasi yang cukup tinggi.

2. Akar bunga ini dapat menyerap logam berat berbahaya

bunga matahari (pixabay.com/Uschi_Du)

Limbah nuklir merupakan kontaminan yang sangat berbahaya. Selain berefek langsung pada keberadaan manusia yang ada di lingkup radiasi, limbah ini juga dapat diserap oleh tanah. Contoh bahan radioaktif atau radionuklida yang terserap ke dalam tanah adalah cesium-137 dan strontium-90.

Setelah terserap ke dalam tanah, dua bahan radioaktif tersebut dalam diserap oleh tanaman yang kemudian dimakan oleh hewan. Jika berakhir di tubuh manusia, radionuklida tersebut dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti leukimia.

Di titik inilah keberadaan bunga matahari sangat berguna. Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin 1, akar bunga matahari dapat menyerap polusi nuklir dari tanah. Hal ini juga termasuk pada keberadaan nuclear waste berupa logam berat berbahaya, seperti cesium-137 dan strontium-90.

Selain dua radionuklida tersebut, bunga matahari terutama variasi Helianthus annuus L. juga terbukti mampu menghilangkan logam beracun lain, seperti Cu2+, dari larutan berair secara efektif.

3. Metode ini digunakan untuk mengatasi tragedi nuklir di Chernobyl dan Fukushima

bunga matahari yang ditanam di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (commons.wikimedia.org/Jess & Peter)

Praktik menanam bunga matahari di area terjadinya tragedi ledakan nuklir ini telah dilakukan untuk mengatasi radiasi nuklir dari ledakan nuklir Chernobyl dan Fukushima. Dilansir IFL Science, praktik ini mendapat hasil yang positif dan sukses mengatasi radiasi nuklir pada air di Chernobyl.

Sayangnya, karena banyak perbedaan antara ledakan nuklir di Chernobyl dan Fukushima, kesuksesan bunga matahari di Chernobyl gagal diaplikasikan pada Fukushima. Dari beberapa analisis yang dilakukan, para peneliti gagal menemukan tanaman yang efektik untuk mengurangi kadar isotop radioaktif atau radionuklida yang ada di dalam tanah.

4. Bunga matahari yang tumbuh di area dengan radiasi nuklir tidak dapat dikonsumsi

efek berbahaya mengonsumsi makanan yang terkontaminasi radiasi nuklir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Biji bunga matahari merupakan salah satu makanan yang populer untuk dijadikan camilan. Dalam kondisi normal, snack biji bunga matahari atau kuaci sangat aman untuk dikonsumsi. Namun, jika bunga matahari tersebut tumbuh di area yang terkontaminasi radiasi nuklir, maka sebaiknya jangan mencoba untuk mengonsumsinya.

Mengonsumsi tanaman atau hewan yang terkontimasi radiasi nuklir dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius yang kemudian dapat berujung pada kematian, dilansir WHO. Sebagai contohnya adalah radionuklida pada makanan dapat menyebabkan terakumulasinya kelenjar tiroid yang kemudian dapat meningkatkan resiko kanker tiroid.

5. Selain bunga matahari, tanaman lain juga diketahui dapat mengatasi radiasi nuklir

tembakau (pexels.com/Mark Stebnicki)

Tanaman yang dapat mengatasi radiasi nuklir, terutama pada tanah dan air tidak hanya terbatas pada bunga matahari saja. Para peneliti berhasil membuktikan jika tembakau juga dapat menyerap radionuklida strontium-90. Selain tembakau, para peneliti juga melakukan eksperimen yang sama terhadap tanaman lain, seperti sawi.

Nah, itulah kekuatan tersembunyi dari bunga matahari. Bunga yang menjadi simbol dari kebahagiaan ini juga menjadi harapan untuk membersikan radiasi nuklir pada area-area yang terdampak. Hal ini membuktikan jika bunga matahari tidak hanya cantik, tapi juga bermanfaat bagi kehidupan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team