Unsplash/ David Brooke Martin
Lalu bagaimana kita bisa melihat pelangi yang berwarna-warni?
Sebagai gelombang, cahaya memiliki sifat bisa dibiaskan. Pembiasan adalah proses perubahan arah gelombang cahaya karena memasuki medium yang berbeda dari sebelumnya .
Ketika hujan, tetes-tetes air yang berwarna bulat menjadi medium pembiasan cahaya matahari. Cahaya matahari yang tadinya merambat di udara akan melewati tetes-tetes air hujan dan kemudian dibiaskan.
Tapi pembiasan ini belum tentu bisa menjadi pelangi lho. Untuk menjadi pelangi, cahaya matahari harus membentuk sudut yang tepat, sekitar 42 derajat. Selain itu posisi sumber cahaya harus berada di belakang orang yang melihat pelangi.
Jika syarat tersebut terpenuhi, setiap panjang gelombang yang berbeda dari akan dibiaskan sedikit lebih berbeda dari yang lain. Cahaya putih kemudian akan terurai menjadi berbagai warna. Karena banyak cahaya yang diuraikan oleh banyak tetesan air, maka kumpulan cahaya itulah yang akhirnya kita lihat sebagai pelangi.
Susuan pelangi sesuai dengan besarnya panjang gelombang masing-masing cahaya. Panjang gelombang terbesar adalah warna merah. Oleh karena itu warna pelangi akan tersusun dari merah, jingga, kuning, biru hingga ungu.
Ada beberapa warna yang tidak bisa kita lihat di pelangi, antara lain coklat, putih, hitam dan abu-abu. Kira-kira mengapa kita tidak bisa melihatnya?