Terhitung Juli dan Agustus, musim di Indonesia seharusnya sudah mulai memasuki musim kemarau. Bahkan, dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada 2 bulan inilah wilayah Indonesia sudah seharusnya memasuki puncak musim kemarau. Akan tetapi, ada beberapa daerah—didominasi bagian selatan khatulistiwa, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara—yang justru merasakan suhu sangat dingin, khususnya pada malam hari.
Fenomena ini pun jelas membuat banyak orang kebingungan. Bagaimana caranya suhu pada musim kemarau yang seharusnya panas dan kering justru menjadi lebih dingin di beberapa daerah? Untungnya, ada penjelasan ilmiah yang melatarbelakangi hal tersebut. Daripada berpikir yang tidak-tidak, yuk, cari tahu fakta di balik dinginnya suhu pada puncak musim kemarau ini!
