Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi awan (pexels.com/Krivec Ales)

Siapa di sini yang pernah membayangkan tidur di atas permukaan awan? Atau, barangkali kamu pernah bertanya-tanya apakah awan bisa diinjak? Selain tidak mungkin karena berada di langit, nyatanya awan pun bukan berbentuk padat, lho!

Awan terbuat dari uap air yang berkumpul dan punya bobot super berat. Lah, kalau berat, kenapa awan tidak jatuh ke tanah, ya? Belum lagi ada gravitasi bumi yang menarik semua benda ke permukaan. Yuk, cari tahu kenapa awan bisa mengapung di udara!

Komposisi dan proses terbentuknya awan

ilustrasi awan cumulonimbus (pixabay.com/JosepMonter)

Sebelum membahas lebih jauh mengapa awan tidak jatuh ke tanah, ada baiknya mengenal komposisi dan proses terbentuknya dulu. Awan muncul ketika molekul air akibat penguapan berkumpul dan membentuk tetesan kecil atau kristal es.

Proses pengkristalan tersebut dinamakan sebagai kondensasi. Hal ini terjadi ketika udara hangat dan lembap naik ke udara dan menjadi dingin. Dengan bantuan partikel kecil yang melayang di udara seperti debu, bakteri, hingga abu, permukaan uap air pun lalu dapat berubah menjadi kristal es.

Pada titik tertentu, bungkusan udara mencapai titik jenuh. Lantas, apa yang terjadi ketika udara mencapai titik jenuh? Terkait hal itu, udara tidak lagi dapat menampung semua uap air.

Lebih lanjut, jumlah kelebihannya berubah dari gas menjadi cair atau padat (es). Proses ini dinamakan sebagai deposisi. Nah, baik kondensasi maupun deposisi merupakan proses bagaimana awan terbentuk, melansir Climate Kids NASA.

Berapa berat awan?

Editorial Team

Tonton lebih seru di