ilustrasi awan cumulus (pexels.com/Pixabay)
Pertanyaannya, dengan bobot sedemikian berat dan belum lagi ditambah gravitasi, mengapa awan tidak jatuh ke tanah? Apakah ada tali yang menopangnya?
Tentu tidak, Guys! Meski bobotnya berton-ton, bahkan setara dengan satu jet jumbo B-747, awan tidak akan menimpa kita. Alasan kenapa awan bisa melayang berkaitan dengan naiknya udara pada pembentukan awan. Proses yang sedemikian rupa membuat awan tetap mengapung layaknya kapas di langit.
Sesuai penjelasan Galileo Galilei juga, setiap benda jatuh bebas dengan kecepatan sama berapa pun massanya. Meski demikian, kecepatannya dapat berkurang ketika bertabrakan dengan sesuatu yang memberikan gaya ke arah berlawanan alias hambatan.
Makin ramping suatu benda, makin kecil hambatan udaranya. Sebaliknya, karena awan tersebar di wilayah yang luas, hambatan udaranya pun makin besar sehingga menjadi alasan kenapa awan selalu di atas alias tidak jatuh ke tanah, melansir ZME Science.
FYI, terkadang awan-awan tersebut jatuh menimpa kepala kita, lho. Namun, bentuknya bukan lagi gumpalan awan, tetapi berubah menjadi kabut dengan komposisi massa yang berbeda.
Alasan kenapa awan tidak jatuh ke tanah ternyata berkaitan erat dengan massa dan hambatan. Jadi, sudah tidak penasaran lagi, kan?