ilustrasi tornado (unsplash.com/Nikolas Noonan)
Untuk memahami bagaimana efek coriolis tidak menyebabkan badai di daerah khatulistiwa, kita bisa menggunakan analogi pergerakan bola. Bayangkan seseorang berdiri di garis khatulistiwa sebagai sumbu rotasi bumi.
Saat orang tersebut melemparkan bola dari khatulistiwa ke arah kutub utara, kita mungkin akan berpikir bahwa bola tersebut bergerak lurus. Namun, efek corialis menyebabkan perubahan pergerakan arah bola sedikit menyimpang ke arah timur (ke kanan).
Di sisi lain, jika bola dilempar dari khatulistiwa ke arah kutub selatan, bola akan membelok ke arah kiri pelempar, yaitu bagian timur bumi. Di sini lah efek coriolis berperan dalam pergerakan badai.
Profesor meteoroligi di University of Hawaii, Gary Barnes, menyatakan bahwa efek coriolis maksimum berada di kutub bumi dan berada paling rendah di khatulistiwa. Terlebih lagi, tidak ada badai yang terbentuk dari lintang 5 derajat hingga garis khatulistiwa.