ilustrasi cupid (unsplash.com/Gigi)
Meski sekarang simbol cinta, namun dulunya Eros bukan dikenal sebagai dewa cinta. Dalam syair Sophocles’ Antigone, sekitar tahun 440 SM yang dikutip dari TIME, kekuatan Eros digambarkan sangat menyeramkan. Dia bisa membuat pria-pria penjajah jatuh cinta dengan gadis lokal, dan membuatnya melupakan perang tersebut.
Bukan cuma pada manusia, namun juga pada dewa-dewi. Seperti salah satu permintaan ibunya, Aphrodite, Eros bisa membuat dewa Apollo jatuh cinta dengan bidadari Daphne. Dia pun bisa memastikan cinta tersebut tidak berbalas sehingga membuat Apollo hancur.
Ketika cinta dan nafsu dijadikan senjata, tentu sangat membahayakan. Namun menurut profesor Martin dalam syair Sophocles’ Antigone, Eros tidak bisa bertindak begitu saja. Eros bertindak sesuai perintah ibunya, Aphrodite. Karena itu, Eros tidak bisa dewasa. Dia akan terus seperti anak-anak sehingga mudah dikontrol oleh ibunya.