ilustrasi ekspresi terkejut (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Khusus untuk tahun ini, fenomena kalender berulang akan terjadi setiap 28 tahun. Dilansir Time and Date, tahun-tahun yang kalendernya sama adalah 1940, 1968, 1996, 2024, 2052, dan 2080.
Apakah ini artinya kita bisa menggunakan kalender lawas sebagai pengganti kalender 2024? Technically, yes. Namun, kita akan kesulitan untuk menentukan hari libur keagamaan karena sistem penanggalan yang digunakan berbeda.
Sistem penanggalan yang berlaku secara global adalah Gregorian, yang berpatokan pada rotasi bumi terhadap matahari. Sementara, hari raya di agama Islam menggunakan kalender Hijriah, yang berpatokan pada bulan (lunar). Dalam setahun, kalender Hijriah terdiri dari 354-355 hari.
Berbeda lagi dengan kalender China yang digunakan oleh komunitas Tionghoa dan kalender Saka yang dipakai oleh masyarakat Hindu Bali. Jadi, daripada pusing, gunakan saja kalender 2024 sebagai pedoman kita tahun ini!