ilustrasi seekor kucing bercorak calico (pexels.com/Behnam Ramezani)
Diperlukan keberuntungan besar untuk menemukan kucing calico berjenis kelamin jantan. Pasalnya, kejadian ini sangat langka, hanya satu dari tiga ribu ekor kucing yang mengalaminya, seperti dilansir McGill University. Sayangnya, terlepas dari keunikan luar biasa itu, ada konsekuensi buruk yang harus ditanggung kucing tersebut.
Veterinary Information Network (VIN) melansir, kucing calico berjenis kelamin jantan dengan kromosom XXY akan mengalami sterilitas. Keberadaan kromosom Y memang tetap membentuk tanda kelamin jantan, seperti munculnya testis. Namun, ekstra kromosom X akan mengganggu proses pembentukan sperma, sehingga menyebabkan kucing tidak bisa melestarikan keturunan.
Selain steril, kucing calico jantan juga dapat mengalami kondisi kesehatan yang begitu buruk. Kucing dengan abnormalitas kromosom ini bisa menderita masalah kognitif dan perkembangan, masalah perilaku, penurunan jumlah mineral tulang, hingga obesitas, seperti dilansir The Spruce Pets.
Kucing jantan dengan pola warna calico merupakan hasil dari kelainan genetik yang disebut dengan sindrom Klinefelter. Kejadian ini cukup langka, hanya ada satu kasus per tiga ribu ekor. Terlepas dari keunikannya, keadaan ini membuahkan konsekuensi negatif berupa kucing menjadi steril dan rentan mengalami beragam masalah kesehatan serius.