anak yang sedang memakan buah semangka (pexels.com/Jill Wellington)
Secara alami, buah memang sudah terasa manis. Namun, sebenarnya ada beberapa jenis buah yang rasa manisnya terpengaruh oleh campur tangan manusia. Kita mungkin sudah familiar dengan cerita kalau pisang yang dijual sekarang itu berbeda jauh dengan pisang yang ada di alam liar. Nah, proses rekayasa genetik atau pengembangbiakkan secara selektif untuk memperoleh varietas buah tertentu itu memang sudah bisa kita lakukan. Malahan, proses rekayasa itu sudah berkembang lagi sampai pada tahap mengembangkan rasa tertentu yang diinginkan pada suatu buah.
Dilansir CBC, penggunaan teknologi CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) pada buah mulai dilakukan demi memperoleh rasa, tekstur, warna, kualitas, ketahanan terhadap penyakit, dan tingkat kecepatan kematangan pada buah. Dengan teknologi ini, tanaman yang sudah diubah genetiknya mampu menghasilkan buah yang sesuai dengan permintaan pasar, semisal ukuran atau menghilangkan cita rasa tertentu. Penemuan ini memang terdengar baik karena membuat makanan yang kita konsumsi jadi punya kualitas yang lebih baik. Akan tetapi, ada sejumlah kekhawatiran dari penggunaan CRISPR pada tanaman.
Misalnya saja, masalah etika modifikasi genetik makhluk hidup masih diperdebatkan karena sejatinya rekayasa genetik akan membentuk makhluk hidup baru—dalam hal ini pohon atau tanaman buah—yang tidak seharusnya ada di alam. Belum lagi, kekhawatiran soal kandungan nutrisi ataupun potensi ada penyakit baru pun jadi masalah yang harus bisa dijawab. Jika semua sudah sesuai standar dan disetujui banyak pihak, mungkin saja ke depannya kita akan banyak melihat buah-buah hasil rekayasa genetik ada di toko-toko buah.
Jadi, itu dia alasan di balik rasa manis pada buah. Siapa sangka kalau di balik diamnya sebuah pohon, ada banyak proses biokimia yang dilakukan makhluk hidup satu ini sampai menciptakan sesuatu. Hebatnya lagi, apa yang dihasilkan pohon atau tanaman buah itu bukan tanpa tujuan, melainkan demi menarik perhatian makhluk lain supaya proses reproduksi mereka tetap berjalan dengan lancar.