Sang raksasa lautan, itulah julukan yang disematkan pada Balaenoptera musculus atau yang lebih dikenal sebagai paus biru. Paus balin yang satu ini punya keistimewaan tersendiri karena ukuran tubuhnya yang tidak bisa ditandingi oleh hewan apapun, baik di laut juga di daratan.
Paus biru diketahui dapat tumbuh hingga sepanjang 30 meter. Panjangnya hampir setara dengan tiga bus sekolah yang dijajarkan. Bobotnya pun fantastis, yaitu mencapai 200 ton! Bandingkan dengan hewan darat terbesar, gajah semak afrika, yang "hanya" berukuran 11 ton.
Di balik kegagahannya, paus biru menghadapi nasib yang tragis. Populasinya menurun drastis selama beberapa dekade terakhir. Organisasi Whale and Dolphin Conservation memperkirakan paus biru kini tersisa antara 10.000 hingga 25.000 individu saja. Padahal dulunya populasi paus biru berada di angka 350.000 ekor. Badan perlindungan lingkungan dunia, IUCN, menetapkan paus biru dalam kategori endangered (langka).
Lalu, apa yang membuat paus biru menjadi langka? Apakah mereka terdesak oleh predator alami, atau faktor lingkungan yang menggerus populasinya? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui karakteristik dan persebaran paus biru serta penyebab kelangkaannya.