Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Berapa Lama Mamalia Laut Dapat Menahan Napas di dalam Air (pexels.com/Silvana Palacios)

Intinya sih...

  • Paus adalah mamalia, bukan ikan
  • Rambut, pernapasan, dan kelahirannya menandakan sifat mamalia
  • Paus mampu mengatur suhu tubuh dan menyusui anaknya

Tidak semua hewan yang hidup di laut adalah ikan. Paus misalnya, menjadi  salah satu mamalia yang hidupnya di laut.

Berbicara tentang mamalia, kamu mungkin hanya memikirkan manusia dan hewan berbulu. Namun, tahukah kamu bahwa paus juga mamalia dan bukan ikan?

Banyak yang mengira paus adalah ikan karena hidup di air, memiliki sirip, dan memiliki beberapa karakteristik ikan lainnya. Namun, sebenarnya, jika dilihat lebih dalam, karakter paus lebih dekat dengan mamalia.

Jadi, apa saja karakteristik mamalia? Nah, mamalia memiliki lima ciri utama; memiliki rambut, menghirup udara, melahirkan anak, menyusui anak-anaknya, dan berdarah panas. Berikut ini, kita akan membahas kenapa paus termasuk mamalia dan bukannya ikan.

1. Memiliki rambut di tubuhnya

ikan paus (pixabay.com/shadowfaxone)

Salah satu ciri khas mamalia adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya. Dan, paus memang memiliki rambut tubuh pada suatu saat dalam siklus hidupnya.

Paus bungkuk memiliki benjolan yang terlihat di punggungnya. Diterangkan North American Nature, benjolan tersebut merupakan folikel rambut yang bisa aktif atau tidak, tergantung individunya. Hal ini menyebabkan beberapa paus menjadi lebih berbulu dibandingkan yang lain.

Rambut dapat dilihat pada sebagian besar paus yang baru lahir dan mamalia laut lainnya. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka mengalami kerontokan rambut dalam beberapa minggu pertama kehidupan setelah lahir.

Paus tidak memerlukan rambut seperti kebanyakan mamalia lainnya. Kebanyakan mamalia menggunakan rambut untuk menghangatkan diri, tetapi paus menggunakan lapisan lemak.

2. Menghirup udara

Paus sedang menarik napas di atas permukaan laut. (marinespecies.org/NOAA NMFS SWFSC PRD)

Paus bernapas melalui lubang sembur. Semburan air yang terbentuk di permukaan terjadi saat paus mengeluarkan udara hangat yang bertemu dengan udara dingin di permukaan dan mengembun menjadi tetesan air kecil, dikutip dari laman Ocean.

Lubang sembur ini berada di bagian atas kepala dan terhubung ke paru-paru. Tidak seperti manusia yang bernapas secara otomatis, paus memiliki kendali aktif saat bernapas.

Paus memiliki kendali khusus atas otot yang disebut sumbat hidung yang menutup saluran lubang sembur otot tersebut tetap tertutup saat menyelam dan terbuka saat mencapai permukaan. Pertukaran udara melalui lubang sembur di permukaan berlangsung sangat cepat, hanya membutuhkan sepersekian detik untuk menghembuskan napas lalu menarik napas untuk mengisi paru-paru mereka dengan udara.

Biasanya, paus akan mengambil napas beberapa kali sebelum menyelam dan kemudian bertahan di bawah air selama sekitar 5-15 menit. Paus sperma dan paus paruh bahkan bisa bertahan selama satu jam di bawah air sebelum muncul ke permukaan untuk menarik napas lagi.

3. Paus melahirkan anak, bukan bertelur

ilustrasi paus (pexels.com/Elianne Dipp)

Paus berkembang biak dengan cara melahirkan anaknya, sama seperti mamalia pada umumnya. Masa kehamilan paus berkisar 9-19 bulan, tergantung pada spesiesnya.

Untuk memastikan anak paus yang baru lahir tidak tenggelam, induk paus telah mengembangkan cara khusus untuk melahirkan anaknya. Anak paus lahir dengan ekor yang keluar terlebih dahulu. Diterangkan Naturaliste Charters, ini memastikan anak paus tidak tenggelam jika kelahiran memakan waktu lebih lama dari perkiraan atau jika terjadi komplikasi. Berbeda dengan mamalia lain yang perlu belajar berjalan, anak paus sudah tahu cara berenang sejak lahir.

4. Berdarah panas

Paus sperma atau paus kepala kotak (commons.wikimedia.org/Gabriel Barathieu)

Semua mamalia, termasuk paus, mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri secara internal. Dikutip dari laman Think Co, paus mempunyai lapisan lemak yang membantu menjaga mereka tetap hangat, dan mereka menghasilkan panas dengan berenang dan mencerna makanan.

Artinya, spesies paus yang sama dapat berkembang biak di berbagai lingkungan, mulai dari lautan kutub hingga lautan tropis, bahkan bermigrasi bolak-balik sepanjang tahun. Setiap tahun, paus melakukan perjalanan sendiri atau dalam kelompok. Mereka melakukan perjalanan jarak jauh antara tempat mencari makan di perairan dingin ke tempat berkembang biak di perairan hangat.

5. Menyusui anaknya

ilustrasi paus (unsplash.com/Todd Cravens)

Setelah anak paus lahir, induknya memproduksi susu dalam bentuk pasta kental dengan kandungan lemak tinggi, sehingga mengurangi risiko larutnya susu dalam air. Induk paus akan terus menyusui hingga anaknya berusia enam bulan atau dua tahun, tergantung pada spesiesnya.

Diterangkan North American Nature, mulut paus tidak cukup fleksibel untuk melekat pada puting susu, sehingga induk paus harus mengeluarkan susu ke dalam mulut anak paus. Anak paus dapat menjulurkan lidahnya agar susunya masuk ke dalam mulutnya dan tidak terbuang.

Unik sekali bukan, meskipun paus hidup di lingkungan yang sepenuhnya akuatik, mereka mampu mempertahankan semua karakteristik mamalia.

Editorial Team