Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kenapa Sampah Tidak Dibuang ke Ruang Angkasa (unsplash.com/Hermes Rivera)

Planet kita menyimpan banyak sampah. Dilansir Phys.org, sejak Revolusi Industri, manusia telah menghasilkan 30 triliun ton barang, mulai dari gedung pencakar langit hingga kantong plastik. Sebagian besar masih ada dalam bentuk sampah.

Secara global, jumlah sampah bertambah sebanyak 350 juta ton setiap harinya. Mirisnya lagi, sebagian besar sampah di dunia tidak dikelola dengan baik – dibuang ke darat, saluran air, dan tempat pembuangan sampah terbuka. Hal ini membuat manusia menghadapi risiko kesehatan yang serius.

Memikirkan masalah sampah di Bumi bisa sangat melelahkan. Banyak ide yang muncul untuk mengatasi masalah sampah ini, salah satunya tentang membuang sampah ke ruang angkasa.

Mengirim sampah ke ruang angkasa bukanlah hal yang mustahil. Lagi pula, ada banyak tempat di sana. Ditambah, tidak ada makhluk hidup yang tinggal di luar Bumi. Namun, kenapa para ahli tidak kunjung bergerak dan membuang sampah ke ruang angkasa? Mari, kita cari tahu jawabannya bersama-sama.

1. Para peneliti pernah berpikir untuk mengirimkan limbah nuklir ke ruang angkasa

ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima (pexels.com/Johannes Plenio)

Beberapa peneliti pernah mengajukan proposal perihal pengiriman limbah nuklir ke ruang angkasa. Para peneliti dari Space Studies Institute utamanya mempertimbangkan untuk mengirimkan batang bahan bakar radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Memang benar bahwa limbah nuklir akan tetap sangat berbahaya selama puluhan ribu tahun. Ditambah, sejauh ini manusia kurang mampu mengelola dan membuang limbah tersebut dengan aman di Bumi.

Sayangnya, usulan ini tidak pernah direalisasikan karena berbagai alasan. Salah satu alasannya adalah roket yang membawa berton-ton limbah radioaktif bisa saja meledak saat lepas landas.

2. Peluncuran roket sangatlah mahal

Editorial Team

Tonton lebih seru di