Taj Mahal (nsplash.com/Jovyn Chamb)
Kekaisaran Mughal secara resmi didirikan pada tahun 1526 oleh Babur. Era kekaisaran ini dapat dikatakan sebagai "Islamic Golden Age" atau "Masa Keemasan Islam" di India. Hal ini disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan dalam banyak kategori atau sektor. Salah satunya adalah kesatuan wilayah Kekaisaran Mughal yang kuat berkat Kaisar Akbar, cucu dari Babur, sehingga kekaisaran amat berjaya di bawah kepemimpinan Akbar.
Kaisar Akbar juga dikenal sebagai sosok yang toleransi terhadap agama lainnya, karena beliau bukan melihat agama seseorang melainkan kelayakannya untuk dijadikan sebagai pejabat kekaisaran. Selain itu, beliau juga mengundang tokoh-tokoh lintas agama untuk berdiskusi tentang filosofi dan agama.
India menjadi pusat seni dan arsitektur terkaya pada masa Kaisar Shah Jahan, sebagai contohnya adalah Taj Mahal yang menjadi satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Kekaisaran Mughal juga memiliki kelebihan dalam hal susunan administrasi dan perekonomian yang kokoh, serta perdagangan yang ramai, sehingga menjadikan kekaisaran kaya dan salah satu yang paling tersohor dalam sejarah monarki India.
Akan tetapi, disamping kehebatan-kehebatannya, kekaisaran akhirnya mengalami kemunduran di bawah kepemimpinan Kaisar Aurangzeb dan kaisar-kaisar selanjutnya yang tidak begitu terkenal. Aurangzeb mendiskriminasi umat Hindu dan umat Non-Muslim lainnya, serta sering berkonflik dengan pihak dalam maupun luar negeri membuat politik, perdagangan, dan ekonomi sangat terganggu. Kondisi ini diperparah lagi oleh banyaknya perang sipil dan serangan dari luar negeri. Pada akhirnya, Inggris datang dan Kekaisaran Mughal bubar pada tahun 1858 setelah kalah perang dengan Inggris.
Nah, itulah 6 monarki bercorak Islam yang dulu sempat berjaya di India. Ini membuktikan bahwa selain pengaruh besar Hinduisme, jasa-jasa Islam dalam pembangunan negara India juga hendaknya tidak dilupakan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kamu di bulan Ramadan ini, ya!