7 Kesalahpahaman soal Kucing yang Sering Dianggap Benar

Kucing adalah hewan peliharaan yang paling umum dipelihara manusia, terutama di Indonesia. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan, sering kali menjadi hiburan tersendiri bagi majikan.
Ada istilah yang berkembang di kalangan cat lovers, bahwa kucing dianggap sebagai majikan yang sesungguhnya. Dan menganggap majikan asli sebagai 'babu' kucing, karena rela melakukan segalanya demi sang peliharaan.
Namun di samping hal di atas, ternyata masih banyak kesalahpahaman mengenai kucing yang berkembang di Indonesia. Kesalahpahaman ini sering kali mempengaruhi penilaian orang awam terhadap kucing. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui fakta sesungguhnya di balik kesalahpahaman mengenai kucing berikut ini.
1. Kucing hitam adalah makhluk pembawa sial
Pernahkah kamu menonton serial kartun zaman dulu, di mana kartun itu menayangkan seekor kucing hitam yang selalu menemani seorang penyihir? Jika iya, sepertinya kamu mulai menemukan kesan seram terhadap kucing berwarna hitam sejak saat itu.
Orang-orang zaman dulu juga sering mengaitkan kucing hitam dengan hal-hal mistis hingga dianggap sebagai makhluk pembawa sial. Akibatnya banyak orang yang menolak untuk memelihara kucing jenis ini.
Anggapan semacam ini tentu tidak benar adanya. Selain karena belum ada penelitian rasional mengenai hal ini, kucing yang berwarna hitam juga memiliki asal-usul genus dan jenis yang sudah diketahui secara ilmiah.Terlepas dari apapun warna bulunya, kucing adalah hewan yang membawa keberkahan dan bisa menjadi pilihan hewan peliharaan bagi manusia.