Kisah cinta yang satu ini tidak hanya terkenal di Eropa, melainkan juga di hampir seluruh dunia. Lupakan kisah fiksi antara Romeo dan Juliet karya seniman kondang bernama William Shakespeare. Itu karena kisah cinta asli yang terjadi pada Peter Abelard (Petrus Abelardus) dan Heloise juga tak kalah tragisnya.
Dicatat dalam laman ThoughtCo, Abelard merupakan filsuf sekaligus rohaniwan yang berasal dari Prancis. Ia dilahirkan di wilayah Nantes, lebih tepatnya di Desa Le Pallet pada 1079. Beberapa catatan sejarah menyatakan bahwa Abelard merupakan salah satu teolog dan penulis paling tajam dan berani mengemukakan kebebasan dalam hak asasi manusia di zamannya.
Nah, karena Abelard merupakan sosok yang cukup terpandang dan disegani, ia memiliki banyak murid. Wajar saja, pasalnya, Abelard menjadi salah satu filsuf yang sangat cerdas dan bisa merangkai kaidah-kaidah sains ke dalam dogma-dogma keagamaan. Salah satu murid Abelard adalah seorang gadis bernama Heloise d'Argenteuil yang merupakan keponakan sekaligus kebanggaan dari tokoh penguasa kala itu, Fulbert (Fulbertus)
Singkat kata, Abelard dan Heloise menjadi sepasang kekasih meskipun mereka terpaut usia 22 tahun--Abelard memiliki usia lebih tua. Pada saat paman dari Heloise mengetahui hubungan tersebut, ia memisahkan keduanya. Kedua pasangan tersebut sempat melarikan diri dan menikah diam-diam. Namun, pernikahan rahasia mereka akhirnya tercium oleh publik dan paman Heloise.
Karena Abelard merasa Heloise dalam bahaya, ia mengirimkan istrinya itu ke sebuah biara untuk menyamar menjadi biarawati. Fulbertus dalam kekuasaannya segera memerintahkan beberapa orang untuk menyiksa dan mengebiri Abelard. Setelah Abelard disiksa dan dikebiri, ia memutuskan untuk menjadi rahib di Biara Santo Dionisius, Paris. Di waktu-waktu berikutnya, Abelard terus mengabdi menjadi rahib di berbagai biara di Prancis. Ia terpaksa menjadi rahib sampai kematiannya pada 1142.
Bagaimana dengan Heloise? Tak kalah sedih dengan Abelard, Heloise terpaksa menjadi biarawati karena kisah cintanya benar-benar dikutuk oleh banyak orang kala itu. Pada saat kematian Abelard, jenazahnya dikirim secara diam-diam kepada Heloise. Konon katanya, Heloise merawat jenazah dan makam rahasia Abelard hingga kematiannya pada 1163. Pada akhirnya, tulang belulang mereka dimakamkan bersebelahan di Pere Lachaise Cemetery, Paris.