Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rafmuseum.org.uk

Perang Dunia II selalu kita kenal sebagai perang yang paling brutal dalam sejarah manusia. Namun, kita menjadi bertanya apakah sama sekali tidak ada kebaikan-kebaikan yang membuat haru selama Perang Dunia II? Apakah setiap kubu saling membenci satu sama lain dan melupakan hakikat mereka sebagai sesama manusia?

Faktanya, Perang Dunia II juga menyisakan kisah-kisah kebaikan yang dapat menjadi pelajaran bagi manusia modern. Berikut ini 10 daftar kisah kebaikan dalam Perang Dunia yang menunjukkan masih adanya sisi kemanusiaan di dalam peperangan.

1.Pesawat Jerman mengawal pesawat Amerika Serikat yang rusak parah

history.delaware.gov

Letnan Charles Brown, seorang pilot Amerika Serikat sedang menuju Britania Raya menerbangkan pesawat B-17 Flying Fortress setelah melaksanakan misi pengeboman ke Bremen, Jerman pada 20 Desember 1943. Mengutip dari laman All That’s Interesting, kerusakan pada pesawat sudah sangat parah akibat tembakan pertahanan udara dan pesawat Jerman.

Sementara itu, krunya juga banyak yang sudah mengalami luka parah. Hingga akhirnya sebuah pesawat Messerschmitt Bf-109 terbang mendekat, bersiap melakukan tembakan terakhir yang akan membuat pesawat Brown jatuh. Namun, pilot Jerman tersebut tidak menembak pesawat Brown, hanya terbang sejajar seperti mengawal pesawat Brown meninggalkan wilayah udara Jerman.

Setelah dirasa aman, pilot Bf-109 memberi hormat kepada Brown dan kembali menuju Jerman, sedangkan Brown melanjutkan perjalanannya ke Britania Raya dan berhasil mendarat dengan selamat. Pada tahun 1990, kedua pilot ini bertemu dan diketahui bahwa sang pilot Bf-109 bernama Frans Stigler, salah satu penerbang ulung Jerman.

Stigler menyatakan bahwa pada waktu itu ia tidak tega untuk menembak karena melihat kondisi pesawat Brown yang sudah sangat parah sementara krunya tetap tidak mau menyerah. Brown dan Stigler menjalin persahabatan hingga akhirnya mereka berdua meninggal pada tahun 2008.

2.Kaki palsu baru untuk pilot

Editorial Team

Tonton lebih seru di