Kisah kebaikan dari Bataan Death March juga dialami oleh Scott Irvin. Mengutip dari laman U.S. Department of Veterans Affairs, Scott sudah hampir tewas ketika berada di kamp tawanan perang akibat malaria yang ia derita.
Namun, nyawanya berhasil selamat berkat seorang penjaga tahanan Jepang misterius yang suatu hari secara rahasia menjatuhkan sebuah bungkusan daun pisang. Bungkusan tersebut berisi makanan dan obat malaria. Scott tidak pernah mengetahui siapa sosok misterius tersebut dan bahkan tidak pernah sempat mengucapkan terima kasih kepadanya.
Selain Scott, ada juga kisah dari Carl Ruse. Seperti ditulis dalam laman The Seattle Times, Carl berhasil selamat berkat bocah Jepang yang baik hati. Bocah yang berusia belasan tahun tersebut merupakan cucu dari pekerja pabrik tempat Carl dipaksa bekerja di Nagoya, Jepang setelah selamat dari Bataan. Foto bocah itu selalu disimpan oleh Carl sebagai kenang-kenangan.
Meskipun terkendala bahasa yang berbeda, bocah tersebut akrab dengan tawanan perang dan sering menyelundupkan makanan untuk dibagikan kepada tawanan perang. Sayangnya, Carl tidak pernah tahu siapa nama bocah tersebut. Tim Ruse, cucu dari Carl Ruse dengan berbekal foto bocah itu tidak berhasil menemukan siapa sosok itu sebenarnya.
Kemungkinan bocah tersebut bernama Fumio Nishiwaki. Namun, Fumio sudah meninggal jauh sebelum Tim Ruse memulai pencarian sehingga tidak dapat mengecek kebenarannya. Bukti sementara adalah cerita dari saudara Fumio, Takeo Nishiwaki tentang Fumio yang pernah bekerja di pabrik dan memberi makan untuk tawanan di sana serta foto Fumio remaja yang serupa dengan foto si bocah.
Itulah 10 kisah kebaikan dalam Perang Dunia II. Tentunya ada lebih banyak lagi kisah kebaikan lain yang tidak tercatat dalam sejarah. Sebagai pelajaran, seharusnya di masa sekarang ini nilai kemanusiaan menjadi dasar setiap manusia dalam bertindak. Kisah manakah yang paling membuat terharu?