Izanagi dan Izanami, nama ini bukanlah nama asing bagi pencinta anime, manga, atau game Jepang. Keduanya merupakan nama dewa penting dalam mitologi Jepang dan berperan penting dalam kisah pembentukan dunia.
Lebih menariknya lagi adalah karena nama kedua dewa ini berhubungan langsung dengan nama tokoh-tokoh lainnya, seperti Amaterasu dan Susano-o. Seperti apakah kisah dari Izanagi dan Izanami ini?
Saat dunia belum terbentuk, saat bumi dan langit masih bersatu serta daratan masih berbentuk seperti ubur-ubur dan begitu kacau, muncullah tiga dewa kuno di Takamagahara, dataran tinggi surga. Dewa tersebut adalah Ame-no-Minakanushi, Takamimusubi, dan Kamimusubi. Ketiga dewa itu pertama lahir sebagai satu kesatuan dan bentukannya tak dapat dilihat.
Ketiga dewa kuno tersebut pun memisahkan langit dan bumi serta melahirkan dewa-dewa baru. Setidaknya ada tujuh generasi dewa yang dilahirkan Ame-no-Minakanushi, Takamimusubi, dan Kamimusubi. Pada generasi terakhir, lahirlah Izanagi dan Izanami yang merupakan dua bersaudara.
Diceritakan ulang kanal YouTube, See U in History / Mythology, berdasarkan dua dokumen tradisional mitologi Shinto, yaitu Nihongi: Chronicles of Japan serta Ko-ji-ki: Records or Ancient Matters, Izanagi dan Izanami diberikan tugas oleh dewa-dewa yang lebih tua untuk membentuk dunia yang masih kosong.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kedua dewa bersaudara itu diberikan senjata bernama Ama no Nuboko, tombak yang dilapisi permata. Berkat tombak tersebut, Izanagi dan Izanami mendapatkan kekuatan hebat yang dapat mengubah banyak hal.
Mencoba menggunakan Ama no Nuboko, Izanagi dan Izanami pergi ke jembatan surgawi, Ama-no-hashidate, dan turun ke dunia. Mereka berakhir membentuk pulau suci bernama Onogoro dan di sanalah mereka tinggal dan menjadi sepasang suami istri.
Lewat kehidupan rumah tangga tersebut, Izanagi dan Izanami memiliki banyak anak. Anak pertama bernama Hiruko. Dikisahkan dewa tersebut terlahir tidak sempurna dan tidak memiliki tulang. Karena kondisinya tersebut, Hiruko dibuang oleh Izanagi dan Izanami ke tengah laut dengan diletakkan pada sebuah kapal.
Anak Izanami selanjutnya adalah Awa, salah satu pulau di Jepang. Anak kedua ini pun dirasa tidak membahagiakan Izanagi dan Izanami. Oleh karena itu, kedua dewa tersebut meminta bantuan dewa-dewa lain dan bertanya apa yang harus dilakukan Izanagi dan Izanami demi mendapatkan anak yang mereka inginkan.
Tidak seperti kelahiran anak manusia, Izanagi dan Izanami melahirkan anak-anak mereka melalui ritual. Maka dari itu, dewa-dewa lain menyarankan agar mengubah ritual tersebut dan menjalankan ritual yang benar. Izanagi dan Izanami menjalankan nasehat tersebut dan berhasil melahirkan anak-anak yang mereka inginkan. Nantinya anak-anak ini dinamakan sebagai delapan pulau utama Jepang.
Ada satu momen yang mengubah kebahagiaan Izanagi dan Izanami dalam membentuk keluarga yang mereka inginkan. Saat melahirkan Kagutsuchi, si dewa api, Izanami mendapatkan luka bakar yang parah dan membuatnya sangat menderita. Izanagi mencoba menyelamatkan nyawa Izanami, namun tidak berhasil karena terlalu parahnya luka bakar tersebut.
Begitu terlukanya hati Izanagi sampai-sampai pikirannya tidak bisa dikontrol. Dengan kemarahan yang sangat-sangat, Izanagi memenggal Kagutsuchi dengan pedangnya dan lewat darah serta mayat Kagutsuchi tersebut, muncullah dewa-dewa lainnya.
Kecintaan Izanagi terhadap Izanami sangat kuat hingga Izanagi memutuskan menuju Yomi atau dunia bawah tempat mereka yang mati bersemayam. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah mengembalikan Izanami untuk kembali bernyawa. Sayangnya, hal tersebut tidak semudah yang dikira.
Izanami tidak bisa keluar dari Yomi karena dirinya telah memakan makanan yang disuguhkan di sana. Demi mewujudkan mimpinya menuju dunia permukaan, Izanami pun meminta izin kepada dewa di Yomi. Hanya saja itu memerlukan waktu. Izanami pun meminta Izanagi untuk menunggunya dengan tambahan catatan Izanagi tidak boleh melihat Izanami dan istana di dalam Yomi, yang sayang itu tidak dilakukan oleh Izanagi.
Tidak kuat menunggu, Izanagi memaksakan diri untuk menemui Izanami di Yomi. Dengan menggunakan sisir Izanami, Izanagi menerangi jalan di Yomi dan berhasil Izanami.
Di sinilah Izanagi tersadar mengapa Izanami melarang untuk melihat dirinya. Ketimbang sosok istri yang dicintainya, Izanagi malah melihat kondisi Izanami dengan tubuhnya yang membusuk.
Pemandangan tersebut menyebabkan Izanagi ketakutan dan melarikan diri. Izanami yang melihat hal tersebut marah besar dikarenakan Izanagi telah melanggar janjinya. Dia pun bersumpah membuat Izanagi untuk terus menderita.
Pelarian Izanagi dari Yomi melahirkan banyak dewa. Sebagai contoh tongkat yang dilemparkan Izanagi, kunado no kami, saat melarikan diri dari Yomi melahirkan dua dewa yang mengarahkan jalan, Chimata no Kami dan Yachimata-hiko. Keduanya dikenal sebagai Dosojin atau Sae no Kami.
Izanagi juga diceritakan melakukan ritual penyucian di sungai Woto untuk menghilangkan kotoran Yomi yang dibawanya. Saat mandi dan menanggalkan pakaiannya, pakaian serta kotoran yang dibersihkan tersebut menjelma sebagai dewa-dewa lain. Beberapa di antaranya adalah Amaterasu, dewa matahari; Tsukuyomi, dewa bulan; Susano-o, dewa petir; serta Shinatsuhiko, dewa angin.
Kisah Izanagi dan Izanami menjadi kisah yang terus disampaikan dalam ajaran Shinto. Untuk menghormati kedua dewa tersebut, dibuatlah kuil Onokorojima. Kuil tersebut dikenal dapat memberikan berkah kepada pasangan untuk hidup sehat dan lama. Tidak hanya Onokorojima, terdapat banyak kuil di Jepang yang dibangun sebagai pengingat terhadap kisah dewa-dewa di sana.
Pada akhirnya, kisah mitologi Izanagi dan Izanami merupakan perumpamaan akan kehidupan manusia. Menurutmu, sisi cerita mana yang paling menarik dari cerita Izanagi dan Izanami? Coba dijelaskan ya.