Saat berusia 9 tahun, Temujin sudah dijodohkan dengan Börte. Namun, ia harus kehilangan ayahnya, Yesügei, yang diracuni oleh suku musuh, Tatar. Bermaksud meneruskan posisi sang ayah sebagai kepala suku Kiyat-Borjigin, rakyat malah menelantarkan Temujin dan keluarga sampai mereka jatuh miskin.
Menginjak usia 20 tahun, Temujin yang sudah ahli berperang pun siap untuk membalaskan dendam sang ayah. Perlu kamu ketahui, Temujin memiliki seorang "saudara" bernama Jamukha. Malah, Jamukha ikut dengan Temujin saat menyelamatkan Börte.
Namun, Jamukha malah "menusuk Temujin dari belakang" dengan mendirikan koalisi bersama suku musuh, termasuk Tatar, pada 1201. Untungnya, Temujin menang atas mereka setelah berperang pada "Pertempuran Tiga Belas Sisi" hingga 1206.
Sebagai bentuk eksekusi, seluruh anggota dan pasukan koalisi Jamukha disuruh berjalan melewati sebuah pasak roda berukuran 92 sentimeter. Jika mereka lebih tinggi, langsung dipenggal! Konon, Temujin melakukan ini untuk mencegah serangan balasan dari suku lawan.
Jamukha dikhianati oleh pengikutnya sendiri pada 1206. Namun, Temujin malah membunuh para pengkhianat tersebut sebagai tanda kasihnya pada Jamukha. Saat ditawarkan untuk berdamai, Jamukha menolak dan meminta Temujin untuk membunuhnya tanpa darah.
Akhirnya, punggung Jamukha dipatahkan oleh pasukan Mongol. Mengenang persaudaraan mereka, Temujin mengubur Jamukha dengan sabuk emas tanda persaudaraan mereka dulu.