ilustrasi komet (pexels.com/Alex Andrews)
Dari mana komet terbentuk? Well, semua bermula ketika tata surya terbentuk. Pada prosesnya, ini menyisakan puing-puing yang nantinya menjadi benda langit. Jadi, apa yang kita lihat sebagai komet saat ini merupakan bongkahan es kotor dari masa lalu.
Komet biasanya jauh dari matahari, membeku, dan tidak terlihat. Namun, pada prosesnya akan mendekati matahari. Ketika titiknya berada dekat di matahari, material es yang membeku, kotoran, dan debu yang menempel akan terlepas. Hasilnya, ekor komet seperti yang dilihat di langit bumi.
Cahaya tersebut diukur menggunakan magnitude. Uniknya, makin kecil angkanya, makin terang objeknya, melansir Come to Watch. Setiap penurunan bilangan bulat mewakili peningkatan kecerahan sebesar 2,5 kali lipat.
Nah, komet Nishimura ini disebut sebagai salah satu komet dengan magnitudo yang kecil. Oleh karena itu, hal tersebut membuatnya dapat diamati bahkan tanpa alat bantu. Pada titik terdekatnya dengan bumi, magnitudonya sekitar 3,7.
Komet Nishimura mencapai titik paling terang sekitar 17 September 2023 dengan magnitudo 2,9. Itu menunjukkan bahwa komet tersebut sedang dalam kondisi paling terang. Namun, letaknya yang berada dekat dengan matahari kemungkinan membuatnya lebih sulit terlihat.