Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi astronaut Uni Soviet (pexels.com/Tamula Aura)
ilustrasi astronaut Uni Soviet (pexels.com/Tamula Aura)

Intinya sih...

  • Judica-Cordiglia merekam kode morse sinyal SOS pesawat luar angkasa Uni Soviet sebelum Yuri Gagarin.

  • Klaim Judica-Cordiglia dibantah keras oleh James Oberg, jurnalis dan sejarawan luar angkasa.

  • Program luar angkasa Uni Soviet terkenal rahasia sehingga muncul konspirasi tentang kematian astronaut yang hilang di luar angkasa.

Mengirim astronaut ke luar angkasa memang dianggap revolusioner. Akan tetapi, proses itu sangat sulit dan bukan tanpa risiko. Sama seperti program luar angkasa Amerika Serikat, program luar angkasa Uni Soviet juga bukan tanpa bencana.

Pada 1961, Yuri Gagarin mencetak sejarah sebagai orang pertama di luar angkasa. Namun, sebuah klaim menyebut bahwa ada astronaut Uni Soviet lain yang terlebih dahulu sampai di luar angkasa. Bagaimana kisahnya?

1. Judica-Cordiglia bersaudara mengklaim merekam kode morse sinyal SOS pesawat luar angkasa

Yuri Gagarin (commons.wikimedia.org/Arto Jousi)

Judica dan Cordiglia adalah dua bersaudara dari Italia yang mulai memantau transmisi program luar angkasa Uni Soviet pada 1957. Mereka mengklaim ada astronaut lain dari negara itu sebelum Yuri Gagarin. Sayangnya, astronaut itu tidak berhasil pulang dalam keadaan selamat.

Judica-Cordiglia mengklaim memiliki rekaman misi berawak Uni Soviet yang tidak diketahui publik. Termasuk dalam klaim itu adalah kode morse sinyal SOS pesawat luar angkasa yang seperti menjauh dari orbit Bumi. Oleh karena itu, klaim ini diterima banyak orang.

"Pesawat (luar angkasa Uni Soviet) itu bergerak sangat, sangat cepat, dan oleh karena itu, pesawat itu bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan tinggi sehingga membuat kami berpikir bahwa alih-alih membawa kendaraan itu kembali ke Bumi, kendaraan itu justru bergerak menjauh dari Bumi menuju luar angkasa," jelas Giovanni Judica-Cordiglia, dilansir IFLScience.

Salah satu rekaman Judica-Cordiglia yang paling terkenal disebut-sebut diambil pada November 1963. Dalam rekaman itu, mereka mengklaim ada seorang astronaut yang hilang saat memasuki atmosfer. Astronaut itu sekarat sebelum kembali ke Bumi.

2. Klaim Judica-Cordiglia dibantah keras James Oberg, jurnalis dan sejarawan luar angkasa

pesawat luar angkasa Soyuz TMA-16 (commons.wikimedia.org/Expedition 20 Crew, NASA)

Klaim Judica-Cordiglia bukan tanpa bantahan. James Oberg, jurnalis dan sejarawan luar angkasa, mencatat bahwa tidak ada bukti yang memperkuat klaim itu. Selain itu, dirinya juga memiliki daftar masalah dengan klaim lain dari sang dua bersaudara, dengan demikian menimbulkan keraguan terhadap keasliannya.

"Tidak ada bukti yang mendukung dugaan kematian astronaut (Uni Soviet) dalam misi luar angkasa awal ini yang bisa bertahan di bawah pengawasan serius saat ini," jelas James Oberg.

Semenjak keruntuhan Uni Soviet, berbagai becana program luar angkasa terungkap. Valentin Bondarenko, misalnya, yang tewas dalam pelatihan. Akan tetapi, tidak ada laporan tentang astronaut yang hilang seperti klaim Judica-Cordiglia.

3. Program Uni Soviet terkenal rahasia sehingga memunculkan konspirasi astronaut yang hilang

roket Soyuz (commons.wikimedia.org/NASA)

Program luar angkasa Uni Soviet terkenal rahasia. Informasi penerbangan luar angkasa itu dikontrol cermat. Dengan demikian, muncul rumor dan dugaan tentang kematian astronaut yang hilang di luar angkasa, tetapi ditutupi Uni Soviet.

Konspirasi astronaut Uni Soviet yang hilang sangat berdampak terhadap pelaporan bencana luar angkasa Uni Soviet. Vladimir Komarov, misalnya, tewas pada 1967 karena parasut pesawat luar angkasa Soyuz 1 gagal berfungsi. Selain itu, ada juga kematian mengenaskan kru Soyuz 11 pada 1971.

Tidak ada bukti yang memperkuat teori astronaut Uni Soviet yang hilang. Rumor itu dibantah secara persuasif semenjak pertengahan 1960-an. Negara itu memang menutupi bencana dan kecelakaan program luar angkasa, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan Uni Soviet menutupi kematian astronaut di orbit.

Pada 1960, ledakan di landasan peluncuran roket tak berawak menewaskan Marsekal Mitrofan Nedelin, pejabat penting Angkatan Udara Uni Soviet, dan 120 personel. Kemudian, ada Valentin Bondarenko yang tewas dalam kebakaran mengerikan. Bencana itu terjadi di ruang uji coba isolasi yang kaya oksigen.

Kesimpulannya, konspirasi astronaut Uni Soviet yang hilang memang menarik untuk disimak. Terlebih lagi, Judica-Cordiglia memiliki klaim yang menambah dugaan konspirasi itu. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan keaslian klaim itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team