7 Hewan Ini Sering Dijadikan 'Bom Hidup' saat Perang, Kejam Banget

Pemanfaatan tenaga hewan di kala perang memang sudah biasa dilakukan. Di zaman dulu, mereka digunakan untuk mengangkut senjata, menyalurkan konsumsi dan obat-obatan, dan bahkan ada pula hewan yang dilatih untuk mendeteksi bom. Walaupun sering disepelekan, keberadaan mereka sangat berarti bagi kehidupan manusia saat itu.
Namun pemanfaatan hewan tidak selamanya dilakukan dengan baik. Sebagian manusia justru mengeksploitasi mereka untuk menjadi "bom hidup". Dalam artian lain, tubuh hewan itu dipasang bom dan dilepaskan ke wilayah lawan. Ketika meledak, kamu bisa bayangkan sendiri seperti apa nasib mereka.
Ada pula hewan yang sengaja dilatih untuk membawa bom dan menempatkannya di wilayah musuh. Praktik yang satu ini memang lebih etis daripada menjadikannya "bom hidup". Namun tetap saja, nyawa hewan dipertaruhkan untuknya.
Ingin tahu hewan apa sajakah yang dikorbankan sebagai "bom hidup" di masa perang dulu? Simak berikut ini.
1. Monyet
Eksploitasi monyet sebagai "bom hidup" terjadi sekitar tahun 12 SM di Tiongkok atau saat masa Dinasti Song Selatan. Dilansir History, saat itu sedang ada perang antara rakyat di provinsi Yanzhou dan tentara Tiongkok.
Tak banyak informasi mengenai praktik ini, namun salah satu di antara kedua pihak memanfaatkan monyet hidup untuk membakar dan meledakkan wilayah lawan. Mereka membungkus tubuh monyet dengan jerami, melumurinya dengan minyak, dan membakar hewan tersebut.
Setelah itu, pasukan "bom hidup" itu dilepaskan ke kamp musuh. Monyet yang tersulut api itu tak hanya membakar tenda dan barang-barang. Orang-orang yang hidup di sana juga ikut terbakar.