Jembatan adalah bukti dari perkembangan arsitektur manusia. Dengannya, manusia dapat melewati sungai, teluk, hingga laut. Tidak dipungkiri, jembatan membuat transportasi dan perdagangan antar daerah jadi semakin mudah.
Akan tetapi, sepanjang sejarah, beberapa jembatan ambruk dikarenakan kesalahan pada struktur, tak mampu menahan beban, termakan usia, terkikis cuaca, hingga faktor kesalahan manusia. Inilah 8 insiden jembatan ambruk terparah dalam sejarah!
Sesuai namanya, Jembatan Kutai Kartanegara terletak di Kalimantan Timur, dan menghubungkan daerah Tenggarong dengan Tenggarong Seberang menuju Samarinda. Dimodelkan berdasarkan Jembatan Golden Gate di San Francisco, jembatan ini dibangun oleh PT Hutama Karya dan memakan modal hingga Rp150 miliar hingga 2001!
Namun, pada 2011, jembatan sepanjang 710 meter ini ambruk. Saat beberapa petugas tengah memperbaiki jembatan yang melintasi Sungai Mahakam tersebut, sebuah kabel putus sehingga jembatan tersebut ambruk! Sebanyak 24 orang meninggal, 12 orang dinyatakan hilang, dan 39 orang menderita luka-luka.
Pada 2013, Jembatan Kutai Kartanegara dibangun dan beroperasi kembali dua tahun kemudian.
Dibuka pada September 1954, Jembatan Sunshine Skyway dibangun melintasi Teluk Tampa, Florida. Namun, jembatan sepanjang 6,7 kilometer ini sempat dua kali ambruk. Insiden ambruknya yang ke-2 pada Mei 1980 tetap diingat dalam sejarah!
Pada Mei 1980, sebuah badai tiba-tiba melanda jembatan yang menghubungkan St. Petersburg Selatan dengan Terra Ceia ini. Naasnya, kapal barang MV Summit Venture menabrak dua pilar penyokong Jembatan Sunshine Skyway! Alhasil, jembatan tersebut ambruk dan menewaskan 35 orang dan melukai 1 orang.
Dua tahun setelah insiden mengerikan tersebut, Jembatan Sunshine Skyway kembali dibangun. Pembangunan tersebut memakan waktu hingga lima tahun dan dana hingga US$558 juta (lebih dari Rp8 triliun)!
Terletak di Genoa, Italia, Jembatan Morandi dibangun pada 1963 dan hanya butuh 4 tahun untuk rampung. Jembatan sepanjang 1,1 kilometer ini melintasi Sungai Polcevera, Jalur Kereta Turin-Genoa dan Milan-Genoa. Terkenal artistik dan inovatif, Jembatan Morandi dinamai berdasarkan insinyurnya, Riccardo Morandi.
Akan tetapi, pada Agustus 2018, Jembatan Morandi ambruk setelah lebih dari 5 dekade beroperasi! Akibat hujan lebat di musim panas, kabel di sisi selatan jembatan ini putus. Lusinan mobil di jalan A10 jatuh ke sungai, jalan, dan rel kereta, serta membunuh 43 jiwa dan melukai 16 orang.
Pada 2019, setahun setelah kejadian tersebut, apa yang tersisa dari Jembatan Morandi dihancurkan untuk dibangun kembali. Hanya butuh setahun untuk membangun kembali jembatan tersebut, dan jembatan ini kembali dibuka pada Agustus 2020 dengan nama Viadotto Genova-San Giorgio.
Beroperasi di Norfolk, Inggris pada 1829, Jembatan Gantung Yarmouth hanya dapat dilalui selama 16 tahun. Hal ini dikarenakan pada Mei 1945, jembatan gantung yang melintasi Sungai Bure ini ambruk!
Pada Mei 1845, Sirkus William Cooke datang ke Norfolk. Sebagai promosi, badut Arthur Nelson akan memamerkan atraksi mengendarai air pasang di Sungai Bure dengan mengendarai bak cuci piring ditarik empat angsa. Sontak, atraksi tersebut mengundang orang-orang.
Saat Nelson lewat di bawah Jembatan Gantung Yarmouth, penonton berpindah dari satu sisi jembatan ke sisi lain agar tidak terlewat. Namun, perubahan berat ekstrem tersebut menyebabkan rantai jembatan putus! Akibatnya, 79 nyawa melayang. Dari angka tersebut 59 jiwa adalah anak-anak di bawah 13 tahun!
Pada malam Natal 1953, kereta penumpang rute Wellington-Auckland membawa 285 penumpang untuk melintasi Jembatan Rel Sungai Whangeahu di pedesaan Tangiwai, Selandia Baru. Beberapa menit sebelumnya, tanah longsor dari erupsi Gunung Ruapehu telah merusak jembatan. Hasilnya, enam gerbong kereta terjun bebas!
Dari 11 gerbong, enam gerbong dan satu lokomotif hanyut di Sungai Whangeahu. Tindakan cepat para awak kereta berhasil menyelamatkan empat gerbong terakhir. Namun, naasnya dari 285 orang dalam kereta, 151 jiwa tewas dalam insiden ini.
Dalam tur kerajaan pertamanya sebagai Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Phillip mengunjungi para penyintas insiden tersebut dan menyatakan belasungkawanya atas insiden Tangiwai tersebut. Untuk siaran Hari Natalnya, Ratu Elizabeth melangsungkannya dari Auckland.
Dibangun pada 1836, Pont de la Basse-Chaîne dibuka pada 1839. Melintasi Sungai Maine, jembatan sepanjang 102 meter ini berlokasi di Angers, Prancis. Namun, jembatan ini ambruk hanya dalam waktu 11 tahun!
Pada April 1850, sebuah badai petir menerjang Angers, dan sebuah batalion beranggotakan hampir 500 tentara Prancis berjuang untuk tetap berjalan tegak melintasi Jembatan Basse-Chaîne. Angin kencang dan derap langkah batalion tersebut menyebabkan jembatan guncang, mematahkan kabelnya, dan ambruk!
Dari insiden tersebut, sebanyak 226 jiwa tewas. Terjadi berdekatan dengan insiden Jembatan Yarmouth di Inggris, masyarakat jadi khawatir tentang keamanan jembatan gantung. Butuh waktu dua dekade sebelum jembatan gantung lain dibangun di Prancis.
Di zaman Edo, Jepang juga jadi saksi dari insiden jembatan ambruk paling mematikan dalam sejarah. Pada 1698, Jembatan Eitai (永代橋) dibangun oleh permintaan shogun ke-5, Tokugawa Tsunayoshi (徳川 綱吉). Jembatan kayu sepanjang 200 meter ini membentang di atas Sungai Sumida dan ditopang oleh 20 tiang penyangga.
Pada September 1807, sebuah festival yang diadakan 12 tahun sekali pun dirayakan. Rakyat Jepang saat itu beramai-ramai melintasi Jembatan Eitai. Tak kuat menahan beban, jembatan tersebut pun runtuh! Akibatnya, hampir 2.000 orang tenggelam di Sungai Sumida dan tak dapat ditemukan.
Sempat dibangun kembali, Jembatan Eitai kembali ambruk akibat gempa bumi pada 1923. Tiga tahun setelahnya, Jembatan Eitai dibangun dengan desain anti-gempa, jembatan pertama di Jepang yang dijamin tahan bencana alam. Membelakangi Tokyo Skytree, Jembatan Eitai jadi salah satu spot foto yang ramai pengunjung!
Insiden jembatan ambruk paling mengerikan dalam sejarah terjadi di tengah Perang Kemerdekaan Spanyol (1807–1814). Pada Maret 1809, pasukan Prancis di bawah Napoleon Bonaparte tengah menyerang Porto, Portugal. Singkat cerita, Prancis dalam proses memenangkan pertempuran ini.
Ribuan warga Porto berusaha menyelamatkan diri dari gempuran pasukan Prancis dengan beramai-ramai menyeberangi Ponte das Barcas, sebuah jembatan ponton yang dibangun pada 1806 dan melintasi Sungai Douro.
Akan tetapi, kelebihan beban akibat warga, dan pasukan Portugis dan Prancis yang lewat, jembatan yang ditopang sekitar 20 sampan dan dijalin dengan kabel besi tersebut ambruk! Diprakirakan, sebanyak 4.000 warga sipil dan tentara Portugis serta Prancis tenggelam di Sungai Douro.
Itulah 8 insiden jembatan ambruk paling parah dalam sejarah. Dari berbagai faktor, beberapa menyalahkan bahan jembatan, cuaca, hingga faktor manusia yang membuat jembatan runtuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga jembatan agar tetap layak beroperasi!