Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi: melukis di masa lalu tanpa ada bahan referensi (pexels.com/Daian Gan)

Di masa kini, mencari informasi hanya sejauh ujung jari. Dengan internet, kita bisa mencari informasi apa pun, bahkan tanpa buka buku. Mau informasi mengenai ini dan itu? Internet punya informasi lengkapnya.

Kilas balik ke masa lampau, bagaimana orang-orang mengetahui dunia fauna yang beragam? Hal ini menjadi kendala, terutama bila satwa yang dimaksud bukanlah satwa endemik di negeri sendiri.

Saat tak ada teknologi kamera apalagi internet, orang-orang pun menggunakan imajinasi dan deskripsi umum untuk menggambarkan hewan-hewan yang umum kita lihat masa kini. Hasilnya, inilah beberapa lukisan hewan di masa lampau yang benar-benar jauh dari bentuk aslinya. Tahan ketawa!

1. Bentuknya seperti ikan, nyembul dari dalam air, dan memiliki gading. Apa, hayo...? Ini adalah lukisan kuda nil karya pujangga Jacob van Maerlant pada 1350 dalam buku Der naturen bloeme!

lukisan kuda nil karya Jacob van Maerlant, 1350 (twitter.com/@DannyDutch)

2. Lukisan dari abad ke-13 satu ini menunjukkan seorang manusia yang wafat karena digigit makhluk seperti anjing dengan kaki ayam dan tengkuk berdiri. Apakah itu anjing? Bukan, itu adalah buaya!

lukisan seekor buaya menggigit manusia, Northumberland Bestiary, abad ke-13 (wikimedia.org)

3. Anjing mungkin sudah menjadi satwa yang umum ditemui, sehingga gampang digambar. Di lukisan abad ke-13 ini, apa yang sedang dikejar oleh dua ekor anjing dan seorang manusia? Kancil yang mencuri timun? Itu ternyata berang-berang!

lukisan seorang pemburu dan dua anjing mengejar berang-berang, 1270 (wikimedia.org)

4. Umumnya, kita mengenal harimau dengan corak kuning atau loreng. Akan tetapi, bagi lukisan abad ke-12 ini, harimau kurus ini memiliki corak biru dan telinga yang panjang. Gak percaya? Nih, buktinya, sedang diberi makan!

lukisan harimau dari Aberdeen Bestiary, abad ke-12 (wikimedia.org)

5. Kita kenal siput yang berjalan dengan perutnya dan bermata yang terangkat ke atas. Namun, di lukisan Jacob van Maerlant pada 1350, cangkang siput panjang dan melingkar bak selang, dan kepala siput berbentuk seperti babi!

lukisan siput karya Jacob van Maerlant, 1350 (wikimedia.org)

6. Saat membayangkan tiram, kita teringat dengan cangkangnya yang keras dan rasanya yang sedap. Jacob van Maerlant malah menggambarkan tiram bak bola bercangkang bermata satu dan berparuh!

lukisan tiram karya Jacob van Maerlant, 1350 (wikimedia.org)

7. Ikan paus adalah hewan laut yang menakutkan, sehingga wajar tidak ada yang berani melihat atau mendekatinya. Jadi, mereka menggambarkan paus seperti ikan biasa, hanya besar dan berwarna hijau. Unyu, ya?!

lukisan ikan paus, abad ke-13 (wikimedia.org)

8. Lukisan tanpa nama di Inggris abad ke-13 ini menggambarkan seorang pria sedang membawa anak harimau. Induk harimaunya? Itu, hewan berkaki empat dengan warna kulit pucat dan corak tutul yang mengekori sang ksatria. Lo, kok beda dari sebelumnya?

ilustrasi harimau, Rochester Bestiary, abad ke-13 (bl.uk)

9. Singa dan beruang terkenal memiliki perawakan besar dan menakutkan. Akan tetapi, setelah melihat lukisan dari awal abad ke-13 ini, kok gak ada tampang seram-seramnya? Selain itu, beruang ini terlihat memiliki perawakan yang beda tipis dengan singa, hanya beda warna saja!

lukisan singa dan beruang, Ashmole Bestiary, abad ke-13 (wikimedia.org)

10. Keluarga panter atau harimau kumbang terkenal dengan macan tutul dan jaguar. Nah, bagaimana orang abad ke-13 mendeskripsikannya? Disambut setelah keluar dari gua, harimau kumbang ini terlihat memiliki kuping mencuat ke atas (hampir seperti tanduk) dan wajah yang... kalian nilai sendiri!

lukisan panter yang baru keluar dari gua, abad ke-13 (bl.uk)

11. Burung pelikan terkenal dengan paruhnya yang besar dan bulu putihnya. Namun, bagi orang di awal abad ke-13, burung pelikan berwarna-warni, berparuh seperti burung biasa, dan suka makan burung lain (kelihatannya)

lukisan burung pelikan di Ashmole Bestiary, abad ke-13 (wikimedia.org)

12. Lynx adalah kucing liar yang identik dengan perawakan gemuk. Harusnya digambarkan mirip kucing, orang abad ke-13 malah menggambarkan lynx sebagai hewan kurus dan bermuka... apa pun itu!

ilustrasi lynx pada abad ke-13 (wikimedia.org)

13. Melangkah maju beberapa ratus tahun, penggambaran buaya mulai mendekati. Inilah gambar buaya Arab/Mesir pada 1658 menurut pastor dan penulis Inggris, Edward Topsell. Hanya saja, kenapa tidak ada moncong panjang atau sisik khasnya, ya?

lukisan buaya Arab/Mesir karya Edward Topsell, 1658 (digitalcollections.lib.uh.edu)

14. Laba-laba terkenal berkaki delapan dan membuat sarang yang terlihat indah namun mematikan. Namun, bagi Jacob van Maerlant, laba-laba adalah serangga berkaki enam, dan di lukisan ini, terlihat sang laba-laba tengah menenun jaring bak sedang berenang!

lukisan laba-laba karya Jacob van Maerlant, 1350 (wikimedia.org)

15. Pada zaman dulu, gajah dikenal sebagai kendaraan tempur. Terkenal berbadan besar dengan belalai panjang dan telinganya yang mengembang, di lukisan akhir abad ke-13 ini, gajah bahkan lebih kecil daripada kuda, telinganya mencuat, dan berkaki anjing. Ya, setidaknya, belalai dan gadingnya sudah mendekati!

lukisan gajah dari Rochester Bestiary, abad ke-13 (wikimedia.org)

16. Tahun lebih maju, tetapi gambar tetap ngaco. Di abad ke-15, penggambaran gajah sebagai kendaraan tempur memang berubah. Bukan kaki anjing, gajah dijadikan berkuku belah! Selain gading, gajah juga digambarkan memiliki taring. Telinganya pun masih salah! Ya, setidaknya, belalainya masih panjang

lukisan gajah dari Bestiary of Ann Walsh pada abad ke-15 (wikimedia.org)

17. Jika harimau dan singa saja digambarkan tidak benar, apalagi macan tutul? Macan tutul di abad ke-12 digambarkan berwarna merah marun dan bertutul putih. Ekornya? Ekor singa! Mukanya terlihat seperti kucing sedang marah. Siapa yang tidak marah kalau dilukis seperti ini?!

lukisan macan tutul dari Aberdeen Bestiary, abad ke-12 (wikimedia.org)

18. Pada akhir abad ke-13, buaya - meski termasuk dalam kawanan reptil - digambarkan berbentuk seperti kadal! Tidak bermoncong panjang, buaya di lukisan ini digambarkan berwarna kuning dan berwajah seperti kadal

lukisan buaya dari Rochester Bestiary, abad ke-13 (wikimedia.org)

19. Pada 1480, fisikawan asal Salerno, Italia, Matthaeus Platearius, berkesempatan mengabadikan berang-berang. Akan tetapi, Platearius membayangkan berang-berang bertubuh dan berwajah seperti cerpelai dengan ekor bersisik seperti ikan

lukisan berang-berang karya Matthaeus Platearius dalam Livre des Simples Médecines, 1480 (briancoad.com)

20. Pujangga Prancis, Guillaume le Clerc, mencoba menggambar gajah pada abad ke-13. Hasilnya adalah makhluk berwarna kuning, bersisik, tanpa telinga, dan bermata besar. Selain mata yang estetis, setidaknya gajah ini masih punya gading dan belalai yang panjang

lukisan gajah karya Guillaume le Clerc, abad ke-13 (wikimedia.org)

21. Meski terlihat menakutkan, beberapa orang menganggap burung hantu sebagai burung yang lucu. Yakin? Pada abad ke-13, burung hantu digambarkan layaknya burung hantu masa kini. Hanya saja... berwajah manusia! Mungkin mereka menganggap kata "hantu" terlalu harafiah

lukisan burung hantu, abad ke-13 (wikimedia.org)

22. Pada abad ke-14, beruang kembali digambarkan nyeleneh. Di sini, beruang yang diburu ini digambarkan berwarna hitam dan memiliki wajah dan kaki anjing. Fakta menarik, memang beruang memiliki ekor yang sangat pendek. Naasnya, beruang ini terlihat sedang menahan tusukan tombak dan harus pasrah dibawa pulang!

lukisan beruang dari Codex Manesse, abad ke-14 (wikimedia.org)

23. Jacob van Maerlant is back! Mencoba menggambar gajah pada 1350, gajah yang terlihat marah ini terlihat memiliki kaki semampai (bersepatu?) dan gading yang menyatu dengan giginya. Lucunya, belalai gajah ini terlihat seperti tornado!

lukisan gajah karya Jacob van Maerlant, 1350 (wikimedia.org)

24. Di abad ke-16, seorang petualang asal Jerman, Caspar Schmalkalden, melukiskan seekor badak Jawa bercula satu. Sementara warnanya masih salah, aspek biologis badak pada lukisan Caspar sudah mendekati aslinya!

lukisan badak Jawa karya Caspar Schmalkalden, abad ke-17 (wikimedia.org)

25. Pada 1610, seorang seniman Belanda, Hendrik Hondius I, ingin mengabadikan adegan pertarungan antara gajah dan badak. Hasilnya pun mencengangkan karena dibandingkan gambar lainnya, penggambaran gajah dan badak Hendrik tergolong detail dan mendekati aslinya!

lukisan gajah yang bertarung dengan badak karya Hendrik Hondius I, 1610 (wikimedia.org)

Itulah beberapa lukisan penggambaran hewan zaman dahulu yang ternyata ngawur banget. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, maka gambarnya pun semakin akurat!

Dari berbagai lukisan di atas, mana yang menurutmu paling mengocok perut? Maklumi saja, ya, imajinasi manusia memang liar adanya!

Editorial Team