Machu Picchu di Peru. (scitechdaily.com)
Pagi hari tanggal 24 Juli 1911 menjadi salah satu hari bersejarah karena terjadi penemuan arkeologis terbesar di abad ke-20. Dipandu oleh petani setempat dan seorang anak lelaki kecil, Hiram Bingham, seorang dosen dari Yale University, menemukan Machu Picchu.
Mengutip National Geographic, yang terlihat di hadapan mereka adalah benteng batu yang menjulang dan sangat rapat, yang terletak di dataran tinggi. Luis Lumbreras, ahli antropologi Peru, menggambarkannya sebagai benteng yang terdiri dari istana, kuil, tempat tinggal, dan gudang, yang kemungkinan juga dipakai untuk seremonial keagamaan.
Sementara, menurut studi yang dipimpin oleh Richard Burger (arkeolog dan ahli antropologi) dan diterbitkan di jurnal Antiquity, Machu Picchu diperkirakan digunakan antara tahun 1420-1530 M. Para peneliti menggunakan spektrometri massa akselerator (AMS), bentuk yang lebih mutakhir dari penanggalan radiokarbon, dilansir SciTechDaily.