Terletak di jantung Paris, ibukota Prancis, Benteng Bastille yang sekaligus penjara dan gudang persenjataan melambangkan "kedaulatan" Prancis. Tempat yang tepat untuk melancarkan aksi protes, pikir beberapa warga Paris.
Revolusi Prancis pada dasarnya didasari oleh pemerintahan yang sembrono oleh Raja Louis XVI. Puncaknya, Raja Louis XVI pada 11 Juli 1789 mencopot Jacques Necker, menteri keuangan yang terkenal dipilih oleh rakyat kelas tiga (jelata). Malah, ia diperintahkan untuk meninggalkan Prancis dalam satu hari.
Saat mendengar kabar tersebut, rakyat Paris tidak terima dan menganggap Raja Louis XVI menyalahgunakan kekuasaannya untuk membungkam suara rakyat.
Jadi, pada 14 Juli 1789 pagi, sekitar 1.000 warga Paris menyerbu Hotel des Invalides untuk menjarah puluhan ribu senapan kosong. Ternyata, 250 tong mesiu untuk senapan telah dipindahkan ke Bastille.
Sesampainya di Bastille, pihak benteng mengundang perwakilan demonstran untuk berdiskusi. Negosiasi penyerahan senjata dan mesiu serta pelucutan meriam terkesan alot, konflik antara warga Paris dan pengawal Bastille tak terelakkan.
Saat itu, Gubernur Bastille, Bernard-René Jourdan de Launay, tengah berada di Benteng Bastille. Dikarenakan pasokan makanan dan air menipis dan massa sudah mendobrak masuk ke Benteng Bastille, Launay berpikir untuk menyerah dengan syarat demonstran tidak menyakitinya dan bawahannya atau ia akan meledakkan bubuk mesiu dalam Bastille.
Warga Paris tidak mendengarkan permintaan Launay, dan Launay akhirnya memutuskan untuk mengibarkan bendera putih, serta membuka gerbang dalam Bastille pada sore hari. Warga Paris dengan bengis menangkap Launay, menjarah persenjataan dan mesiu, serta membebaskan tujuh tahanan Bastille.
Launay kemudian digiring oleh warga Prancis ke Hotel de Ville untuk diadili. Lelah dipukuli, Launay marah dan menendang salah satu demonstran. Sontak, warga Paris beramai-ramai menusuk Launay, membunuhnya, dan memenggal kepalanya! Kepala Launay ditusukkan ke sebuah tombak dan diarak keliling Paris.
Menyerah pada tuntutan warga Paris, pada 15 Juli 1789, Raja Louis XVI akhirnya mengembalikan jabatan Necker. Penyerbuan Bastille dianggap sebagai salah satu kejadian utama yang menyebabkan Revolusi Prancis selama 10 tahun, sekaligus menandakan akhir dari monarki Prancis yang telah berdiri sejak Ancien Regime dari abad ke-15.
Itulah demonstrasi dan protes yang direkam dalam sejarah peradaban sebagai salah satu faktor penggerak perubahan di suatu negara. Suara rakyat memang harus didengarkan sebagai bukti pengabdian pemerintah pada pemilihnya. Dari demo-demo ini, mana yang menurutmu memiliki efek paling besar pada sejarah?