Masih diingat hingga masa kini, uji coba Elephant Man berlangsung di London pada 2006. Tujuannya adalah menguji obat kanker Theralizumab/TGN1412. Uji klinis ini melibatkan delapan pria dengan jaminan efek samping terburuk meliputi sakit kepala dan mual. What could go wrong? Lagipula dibayar 2.000 pound sterling (hampir Rp40 juta) juga!
Tak lama setelah diberi TGN1412, para relawan menggeliat kesakitan dan muntah-muntah. Bahkan, salah satu relawan kehilangan jari tangan dan kaki, sementara yang lain harus diamputasi! Nama "Elephant Man" muncul karena kepala salah satu peserta membengkak, seperti gajah! Apa penyebabnya?
Beberapa menganggap bahwa waktu pemberian dosis TGN1412 salah. Selain itu, pengujian hewan TGN1412 tidak akurat karena alih-alih menggunakan bonobo (DNA 98 persen mirip manusia), mereka menggunakan kera macaque (DNA 94 persen mirip manusia).
ilustrasi obat (pexels.com/Pixabay)
Keberhasilan uji klinis bukanlah hal yang jarang, apalagi kegagalan. Namun, yang disoroti adalah penyebab kegagalannya. Beberapa dengan lalai mengujikan obat atau vaksin meskipun tahu efikasinya rendah, dan dengan efek samping yang jelas berbahaya, penelitian tersebut malah jalan terus!
Inilah 10 kasus uji klinis gagal yang berakhir secara mengerikan. Meskipun ada para penyintasnya, mereka dihantui dengan penyakit akibat dari uji klinis biadab tersebut dan luka psikis yang akan terus mengikuti mereka sampai akhir hayat.