7 Fitur Tubuh Manusia Ini Dipercaya sebagai Sisa Evolusi

Salah satu hal yang kerap dijadikan bukti evolusi manusia adalah keberadaan fitur vestigial, yaitu suatu bagian tubuh maupun kemampuan yang tampaknya tidak memiliki tujuan. Ini membuat para ilmuwan berpikir bahwa fitur ini mungkin pernah berguna pada masa lampau, tetapi lama kelamaan fungsinya berkurang, dan sekarang bahkan tidak berguna.
Meskipun tidak lagi memiliki fungsi, tetapi beberapa fitur tersebut tetap ada pada tubuh manusia modern dan menjadi bukti sisa evolusi. Apa sajakah itu? Berikut ini dirangkum dari laman Britannica dan Thought Co, beberapa fitur pada tubuh manusia yang dipercaya merupakan sisa evolusi.
1. Refleks menggenggam pada bayi
Refleks menggenggam adalah perilaku khas bayi manusia. Perilaku ini berkembang sejak janin masih berada dalam kandungan, tepatnya pasa usia 16 minggu. Pada waktu itu, janin mulai menggenggam tali pusat di dalam rahim ibu. Refleks ini terus dipertahankan hingga bayi lahir dan kemudian menghilang saat bayi sudah berusia tiga bulan.
Bagi bayi monyet, refleks menggenggam sangat penting karena memungkinkan mereka untuk berpegangan pada bulu tubuh induk mereka. Namun, bagi manusia, yang tidak hidup dengan melompat dari satu pohon ke pohon lain serta tidak memiliki bulu di seluruh tubuh, mungkin tidak lagi membutuhkan refleks genggaman yang kuat tersebut. Meskipun begitu, peneliti beranggapan bahwa refleks genggam dapat mempertahankan fungsi penting pada manusia.