ilustrasi lilin (pexels.com/Monstera Production)
Meski bahan pembuat lilin berbeda, proses pembakaran yang terjadi pada dasarnya sama. Lilin yang dinyalakan akan langsung meleleh di dekat sumbu, lalu cairan itu ditarik naik oleh kapilaritas sumbu hingga masuk ke api. Molekul hidrokarbon kemudian terurai menghasilkan panas, cahaya, air, dan karbon dioksida. Warna kuning pada nyala api berasal dari partikel karbon yang berpijar.
Uniknya, lilin sepenuhnya bebas jelaga. Setiap senyawa organik ketika terbakar pasti menghasilkan sedikit karbon, hanya saja jumlahnya dipengaruhi panjang sumbu dan gangguan api. Fakta lain, semua lilin berkualitas tinggi dinyatakan aman karena tidak menghasilkan zat beracun. Jadi, perbedaan bahan baku lebih banyak memengaruhi harga, aroma, dan daya tarik visual, bukan pada keamanan dasar saat digunakan.
Dengan mengetahui lilin terbuat dari apa, kita jadi dapat gambaran bahwa benda sederhana ini punya sejarah panjang, komposisi kimia unik, dan variasi bahan yang terus berkembang sesuai kebutuhan manusia. Dari lemak hewan pada masa lampau hingga lilin nabati modern, setiap jenis lilin punya peran dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Pada akhirnya, jawaban dari pertanyaan lilin terbuat dari apa bukan sekadar menyebutkan satu bahan, melainkan memahami perjalanan panjang inovasi manusia untuk menciptakan sumber cahaya dan keindahan.
Referensi
"A History of Candle Use". Creative Candles. Diakses Agustus 2025.
"Candle". Britannica. Diakses Agustus 2025.
"Elements of a Candle: Wax". National Candle Association. Diakses Agustus 2025.
"Frequently Asked Questions". Candles Europe. Diakses Agustus 2025.
"What Are Candles Made Of? A Guide to Candle Wax". The Floralab. Diakses Agustus 2025.
"What Is a Candle Made Of?". Wick & Pour. Diakses Agustus 2025.
"Where Does Candle Wax Come From?". Supplies for Candles. Diakses Agustus 2025.