ilustrasi anjing laut (pexels.com/Josy Mol)
Jika lubang ozon bertahan lebih lama, hewan yang berkembang biak pada musim panas di sekitar garis pantai Antartika akan terkena pantulan radiasi UV tingkat tinggi. Lebih banyak sinar UV yang bisa menembus, dan es akan memantulkan sinar ini ke berbagai arah.
Pada manusia, paparan sinar UV yang tinggi meningkatkan risiko kanker kulit dan katarak. Meskipun penguin dan anjing laut memiliki perlindungan kulit dari bulu mereka, mata mereka tidak terlindungi.
Hingga saat ini, peneliti masih belum yakin akan dampak yang ditimbulkan dari paparan sinar UV ini. Sangat sedikit penelitian yang melaporkan pengaruh radiasi UV terhadap hewan di Antartika. Sebagian besar dilakukan di kebun binatang, tempat para peneliti mempelajari apa yang terjadi jika hewan dipelihara di bawah cahaya buatan.
Meski begitu, hal ini cukup mengkhawatirkan. Lebih banyak radiasi UV di awal musim panas bisa sangat memengaruhi hewan muda, seperti anak penguin dan anak anjing laut yang menetas atau lahir di akhir musim semi.
Peneliti tidak bisa memastikan apakah lubang ozon yang bertahan lebih lama ini akan terus berlanjut. Namun, mereka tahu bahwa perubahan iklim menyebabkan hal-hal yang tidak biasa pada atmosfer. Agar pemulihan ozon tetap berjalan sesuai rencana, berbagai pihak perlu mengambil tindakan segera untuk mengurangi karbon yang dilepaskan ke atmosfer.
Referensi:
Robinson, S., Revell, L. E., Mackenzie, R., & Ossola, R. (2024). Extended ozone depletion and reduced snow and ice cover—Consequences for Antarctic biota. Global Change Biology, 30(4).