6 Fakta Madagascan Flying Fox, Sangat Menyukai Sari Buah!

Penyebaran madagascan flying fox adalah endemik di Pulau Madagaskar, di lepas pantai tenggara Afrika. Mereka sebagian besar ditemukan di hutan hujan pulau tersebut. Animalia menginformasikan bahwa mereka bisa ditemui di seluruh pulau itu kecuali wilayah dataran tinggi tengah. Spesies kelelawar ini hidup di hutan dataran rendah subtropis atau tropis.

Saat siang hari, madagascan flying fox bertengger di pohon besar dalam koloni besar yang bisa mencapai 1,000 individu, tapi biasanya hanya sekitar 400 kelelawar. Mereka berisik dan mudah terganggu, jika dibangunkan maka seluruh koloni bisa berpindah ke tempat bertengger alternatif. Kelelawar ini hanya teritorial saat musim kawin, ketika jantan dominan membangun wilayah di pohon bertengger untuk melindunginya dari jantan lain.

Di luar musim kawin, wilayahnya tidak dipertahankan, tapi biasanya mereka berusaha bertengger di tempat yang sama. Sementara itu, betina hidup bersama jantan.

Tidak hanya memiliki wilayah bersarang, kelelawar ini juga mempunyai wilayah untuk mencari makan, lho. Madagascan flying fox bisa menjelajah sejauh 50 kilometer dari tempat bersarangnya untuk mendapatkan makanan. Menu makanannya adalah buah, mereka sangat menyukai sari buah yang diperas ke dalam bulunya. Selain itu, mereka juga mengonsumsi dedaunan, pucuk, bunga dan nektar.

Cara berkomunikasi madagascan flying fox cukup beragam. Induk betina dan anak-anaknya serta antar pasangan menggunakan komunikasi taktil. Sementara itu, jantan menandai wilayah dengan aroma, begitu pula dengan betina yang memberikan sinyal melalui aroma saat mereka sudah siap untuk kawin. Tidak sama seperti kebanyakan kelelawar, madagascan flying fox tidak bergantung pada ekolokasi untuk berkomunikasi, lho.

Melansir Animal Diversity, kelelawar ini biasanya menggunakan aroma dan suara untuk membedakan pasangan bersarangnya. Mereka juga bisa menggunakan penglihatan atau cahaya yang terpolarisasi untuk bergerak di hutan saat malam hari.

Sistem perkawinan madagascan flying fox adalah poligini di mana jantan bisa kawin dengan beberapa betina atau poligami di mana baik jantan dan betina memiliki banyak pasangan kawin. Musim kawinnya biasa terjadi dari bulan April hingga Mei. Betina melahirkan satu bayi setelah mengandung selama 100--150 hari.

Anaknya dirawat oleh ibunya selama 4--5 bulan dan setelah mencapai usia dewasa tetap berada di kelompok di mana mereka lahir. Anaknya baru mencapai dewasa reproduktif saat berusia 1.5--2 tahun.

Kelelawar ini bisa mencari makan sejauh puluhan kilometer dari wilayah bersarangnya dan menjadi asalkan mengapa perannya penting. Madagascan flying bat memiliki peran yang sangat penting, yaitu sebagai penyerbuk dan penyebar benih. Saat kelelawar ini memeras jus buah ke dalam mulutnya, bijinya ikut tertelan dan mereka menyebarkannya di area lain saat sedang buang kotoran. Kelelawar ini juga menjadi penyerbuk dari beberapa pohon, lho.

Ternyata peran madagascan flying fox sangat penting bagi kelangsungan ekosistem yang dihuninya. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dengan total populasi mencapai 300,000 individu. Sayangnya, tren populasinya mengalami penurunan.